Sentimen
Dampak Scrolling Tiktok Pada Otak Manusia
JabarEkspress.com
Jenis Media: News

JABAR EKSPRES – Siapa sih yang tidak suka melakukan scrolling berjam-jam di media sosial, khususnya TikTok? Kegiatan ini memang sudah menjadi hal yang umum dilakukan oleh banyak orang di zaman sekarang.
Namun sayangnya, jika kebiasaan scrolling ini terus-menerus dibiarkan, dampaknya tidak hanya akan menyita waktu, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan cara berpikir kita.
Lalu, apa saja sebenarnya yang akan terjadi jika kita membiarkan kebiasaan scrolling berjam-jam ini terus berlangsung? Apa yang terjadi di otak dan pikiran kita jika setiap hari diisi dengan aktivitas ini?
Nah, itulah yang akan dibahas dalam video kali ini. Ada 5 dampak buruk yang bisa terjadi jika kebiasaan ini terus dibiarkan.
Belakangan ini, TikTok memang banyak diperbincangkan, tetapi yang ramai justru lebih ke sisi negatifnya. Mulai dari komentar-komentar yang tidak masuk akal, perilaku yang aneh dan menyimpang, hingga komentar yang sama sekali tidak relevan dengan isi video. Maka tidak heran jika Raymond Chin pernah menyebut TikTok sebagai “media sosial orang bodoh.”
Dan jujur saja, hal pertama yang membuat kami geleng-geleng kepala adalah banyaknya komentar-komentar tidak cerdas yang kami temui di TikTok. Kami khawatir, hal ini sedikit banyak akan berdampak terhadap siapa pun yang melihat dan terpapar olehnya.
Dampak Scrolling Tiktok pada Otak
Karena itu, dampak yang bisa terjadi pada otak Anda jika terus-menerus melakukan scrolling TikTok berjam-jam adalah:
Terpapar kebodohan kolektif.
Di TikTok, banyak pengguna yang kurang memiliki pemahaman yang baik, dan sering kali melontarkan komentar-komentar yang tidak logis. Paparan terus-menerus terhadap konten seperti ini bisa mempengaruhi cara berpikir kita, tanpa disadari.
BACA JUGA: Film Dendam Malam Kelam Hadirkan Tema Thriller Perselingkuhan Sampai Bunuh Istri Sah
BACA JUGA: Pilih Pro Kontra Vasektomi Bisa Turunkan Kejantanan Pria, Berikut Faktanya
Tahukah Anda bahwa ada sebuah teori yang disebut Illusory Truth Effect? Teori ini menjelaskan kecenderungan seseorang untuk menganggap informasi yang sering diulang sebagai kebenaran. Meskipun informasi tersebut sebenarnya salah, semakin sering pernyataan itu diulang, maka semakin besar kemungkinan seseorang akan mempercayainya.
Sentimen: negatif (84.2%)