Sentimen
Negatif (100%)
3 Mei 2025 : 15.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cawang

Tokoh Terkait

JPO Cawang Kompor Usang dan Lapuk sebab Minim Pemeliharaan Megapolitan 3 Mei 2025

3 Mei 2025 : 15.51 Views 6

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

JPO Cawang Kompor Usang dan Lapuk sebab Minim Pemeliharaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Mei 2025

JPO Cawang Kompor Usang dan Lapuk sebab Minim Pemeliharaan Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur usang dan lapuk karena minim maintenance atau pemeliharaan. Ketua RT 01/RW 04 Cawang Thamrin Taufiq mengatakan, selama puluhan tahun JPO itu beroperasi, pemerintah hanya beberapa kali melakukan pengecatan ulang. “Ini kan jarang maintenance -nya. Paling dicat doang, perbaikan enggak ada. Padahal kan JPO itu harus punya biaya maintenance ,” kata Thamrin saat ditemui Kompas.com , Sabtu (3/5/2025). Menurut Thamrin, banyak besi di JPO Cawang Kompor yang hilang karena keropos dimakan usia. Bagaimana tidak, JPO tersebut dibangun sejak sekitar tahun 1980-an. Thamrin sangsi besi-besi di JPO itu raib karena dicuri. Sebab, kondisinya memang sudah lapuk. “Kalau mencuri, ya mungkin ada yang terlewatkan pemantauan kita, mungkin iya. Tapi kalau dilihat, apa yang dicuri? Orang sudah begitu kondisinya,” ujar dia. Thamrin pun mengaku sudah kerap mengadu ke Dinas Bina Marga maupun Dinas Perhubungan terkait kondisi JPO tersebut. Dia yakin, pemerintah sebenarnya punya anggaran untuk pemeliharaan atau perawatan fasilitas publik itu. Namun, kendati berulang kali protes, Thamrin menyebut keluhannya tak membuahkan hasil. “Cuma ngecat doang, enggak ada besi yang dibenarkan. Itu maksud kita, punya anggaran, tapi ya itu tadi, biaya maintenance itu ada, tidak menjadi peruntukannya,” kata dia. Selain kondisi JPO yang usang, warga setempat juga merasa terganggu dengan banyaknya lilitan kabel di badan jembatan. Thamrin menyebut, kabel fiber optik itu sudah ada di JPO sejak beberapa tahun lalu. Namun, semakin hari kian semrawut. Kondisi tersebut dinilai semakin memperburuk nilai estetika JPO.  “Kalau berpikir jahat, saya tinggal suruh warga, gunting saja. Capek melihatnya. Sudah melihat gedung bagus, kereta lewat, tapi kenapa ada yang berselewaran di depan mata,” kata Thamrin. Oleh karenanya, Thamrin berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki dan meremajakan JPO agar aman untuk pengguna dan tertata. Sebelumnya diberitakan, kondisi JPO Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, sangat memprihatinkan. JPO yang seharusnya menjadi sarana aman bagi warga menyeberang justru menimbulkan potensi bahaya karena minimnya perawatan dan kerusakan struktural yang mencolok. Pantauan Kompas.com pada Sabtu (3/5/2025) pukul 11.06 WIB, area tangga terlihat aus dan lapuk di beberapa bagian. Cat pembatas kuning sebagian besar sudah pudar. Beberapa anak tangga tampak retak dan tidak rata. Salah satu sudut terlihat kotor karena terdapat sampah plastik. Sementara itu, railing atau pegangan tangan berwarna putih tampak berkarat di beberapa bagian. Cat putihnya pun telah memudar dan kusam. Ironisnya, sejumlah besi pada railing itu sudah hilang. Selain itu, sejumlah bagian railing juga menjadi sasaran aksi vandalisme berupa coretan-coretan liar. Saat Kompas.com melintasi JPO dan berjalan dari satu sisi ke sisi lainnya, keringat langsung mengucur deras. Hawa panas terasa menyengat karena jembatan ini tidak dilengkapi dengan atap pelindung. Akibatnya, pengguna jalan terpapar langsung oleh terik matahari. Di area atas JPO ini, setidaknya terdapat dua kamera CCTV yang terpasang dan mengarah langsung ke jalur pejalan kaki. Selain itu, terdapat tiga lampu penerangan yang terpasang di sepanjang jembatan. Namun, kabel-kabel pada lampu tersebut tampak menjuntai, meskipun belum sampai mengganggu jalur pejalan kaki. Bagian atas JPO Cawang Kompor dipenuhi lilitan sejumlah kabel. Kabel-kabel tersebut ditarik dari sebuah tiang menuju railing jembatan. Panjang railing yang terlilit kabel diperkirakan sekitar 10 meter. Beberapa kabel bahkan tampak sudah terbuka. Bukan hanya kabel, beberapa bagian railing yang besinya sudah hilang ini tampak dipasangi spanduk iklan. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)