Sentimen
Positif (87%)
2 Mei 2025 : 16.00
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Huawei, Oppo, Samsung

Kab/Kota: Tiongkok

Susul Huawei, Samsung hingga Tecno Pamer HP Lipat Tiga: Begini Bentuknya - Page 3

2 Mei 2025 : 16.00 Views 18

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Tekno

Susul Huawei, Samsung hingga Tecno Pamer HP Lipat Tiga: Begini Bentuknya - Page 3

Perusahaan rintisan asal Tiongkok, Tecno, memperkenalkan ponsel pintar tiga layar mereka, Phantom Ultimate 2, dalam ajang Mobile World Congress (MWC). Mirip dengan Flex S buatan Samsung, perangkat ini memiliki dua engsel dan bisa dilipat membentuk huruf "S".

Meski berbagai produsen smartphone tengah gencar meluncurkan model-model lipat, segmen ini masih tergolong sebagai ceruk pasar yang cukup terbatas.

Ponsel lipat juga dianggap sebagai lompatan besar dalam pengalaman pengguna. Pasalnya, ukurannya lebih besar dibandingkan ponsel biasa karena memiliki lebih dari satu layar.

Selain itu, harganya pun jauh lebih tinggi. Data dari lembaga riset IDC menunjukkan bahwa rata-rata harga jual ponsel lipat hampir tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan ponsel biasa—sekitar $1.218 dibanding $421.

Meski demikian, pengiriman ponsel lipat global mengalami pertumbuhan sebesar 6,4% secara tahunan dan mencapai 19,3 juta unit.

Namun, menurut Francisco Jeronimo, Wakil Presiden EMEA untuk perangkat di IDC, jumlah tersebut hanya mencakup 1,6% dari total pengiriman smartphone secara global.

Walau masih kecil, di MWC tahun ini para produsen menunjukkan peningkatan dalam hal inovasi, khususnya untuk menciptakan ponsel lipat yang lebih sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pengguna.

Sebagai ilustrasi, Oppo menampilkan Find N5, ponsel lipat dua layar yang jauh lebih ramping dibandingkan model pesaing seperti Samsung Galaxy Fold 6.

Untuk saat ini, Samsung masih memimpin pasar global ponsel lipat dengan pangsa sebesar 32,9% pada tahun 2024. Di posisi berikutnya ada Huawei dengan 23,1%, dan Motorola di urutan ketiga dengan 17%.

Meskipun banderolnya tinggi, para produsen ini optimis bahwa konsumen bersedia merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan pengalaman teknologi yang lebih premium.

Sentimen: positif (87.7%)