Sentimen
Negatif (86%)
1 Mei 2025 : 10.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv, Yerusalem

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel - Halaman all

1 Mei 2025 : 10.47 Views 31

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, aktivis sayap kiri Israel mungkin berada di balik kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem.

"Ada sesuatu yang mencurigakan di sini," tulis Yair di platform X pada Rabu (30/4/2025), dilansir The Times of Israel.

"Kaum kiri Kaplanis telah berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor."

Istilah Kaplanis yang digunakan Yair kemungkinan merujuk pada kelompok protes antipemerintah yang kerap menggelar demonstrasi besar di Jalan Kaplan, Tel Aviv.

"Saya sangat berharap bahwa pembakaran ini hanya dilakukan oleh orang Arab, tanpa keterlibatan dari rakyat kita sendiri," tambahnya.

Pihak berwenang menyatakan pada Rabu malam bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

Menurut pantauan Tribunnews, cuitan tersebut kini telah dihapus.

YAIR NETANYAHU - Foto ini diambil dari Facebook Yair Netanyahu pada Senin (14/4/2025), memperlihatkan Yair Netanyahu (kiri) berfoto bersama ayahnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan) di kantor perdana menteri Israel. Foto ini diunggah di Facebook Yair Netanyahu pada 22 Oktober 2024. (Facebook Yair Netanyahu)

Ynet News menyebut setelah Yair menghapus postingannya, ia mengunggah tulisan lain, mengatakan "orang-orang harus kembali ke kamus untuk mencari kata hasutan."

Yair Netanyahu dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif di media sosial.

Ia kerap melontarkan serangan terhadap berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk aktivis sayap kiri, dinas keamanan, dan sistem peradilan.

Pada Rabu malam, ia juga membagikan sejumlah unggahan di aplikasi pesan Telegram yang menyalahkan badan intelijen Shin Bet karena dianggap gagal mencegah terjadinya kebakaran.

Upaya Pemadaman

Kebakaran di kawasan perbukitan Yerusalem mulai terjadi pada Rabu (30/4/2025) pagi waktu setempat.

Mengutip The Times of Israel, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel melaporkan kobaran api di sedikitnya lima lokasi berbeda.

Api menyebar dengan cepat akibat gelombang panas yang menyengat dan angin kencang yang menyulitkan upaya pemadaman.

Hingga Rabu malam, dinas pemadam kebakaran telah mengerahkan 163 tim pemadam dan 12 pesawat pemadam kebakaran untuk menangani titik-titik api utama di sekitar Yerusalem, termasuk di Latrun, Neve Shalom, dan Hutan Eshtaol.

Kebakaran juga menyebar ke Mevo Horon, sepanjang Jalan Burma menuju Beit Meir, Mesilat Zion, dan dekat sebuah pom bensin di Sha'ar Hagai.

Puluhan unit pemadam kebakaran lainnya juga ditugaskan untuk menangani kebakaran di berbagai wilayah lain di Israel secara bersamaan.

Puluhan orang dilaporkan terluka, meskipun tidak ada yang mengalami luka serius.

Sekitar 11.700 dunam (setara 2.900 hektare) lahan terbakar dalam kebakaran kali ini, menurut estimasi Rabu malam dari Keren Kayemeth LeIsrael — Jewish National Fund.

Taman Kanada, yang terletak dekat Latrun, dilaporkan hampir seluruhnya terbakar.

KEBAKARAN DI ISRAEL - Tangkap layar YouTube Times News pada 1 Mei 2025, memperlihatkan laporan kebakaran hutan di Israel. Otoritas Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api, Palestina pun menawarkan bantuan. (Tangkap layar YouTube Times News)

Dalam konferensi pers di komunitas Eshtaol yang telah dievakuasi, Komandan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, memperingatkan bahwa kebakaran ini mungkin menjadi yang terbesar dalam sejarah Israel.

Friedman menjelaskan bahwa kebakaran bermula di dekat Mesilat Zion, dekat Beit Shemesh, sekitar pukul 09.30 pagi, lalu cepat menyebar ke barat karena angin kencang sebelum akhirnya beralih ke arah timur.

"Terkait operasi kami, ini akan berlangsung cukup lama. Kami masih jauh dari kata berhasil mengendalikan kebakaran," ujarnya.

Ia juga memperingatkan bahwa situasi bisa memburuk, karena kecepatan angin diperkirakan meningkat hingga 90–100 kilometer per jam.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sentimen: negatif (86.5%)