Pemerintah Kota Depok sedang melakukan komunikasi dengan Dirjen DJKA Kemenhub. Selanjutnya dalam jangka waktu satu atau dua tahun ke depan, akan dibangun flyover Juanda atau exit tol Juanda.

"Nah, itu akan dibuat flyover karena turunan itu kan mengancam keselamatan. Kemarin atas arahan Pak Wali, Pak Wakil memimpin (rapat) ke Kemenhub dan Kementerian PUPR," kata Dadang.

Dadang menuturkan, pada Jumat (2/5/2025) rencananya Pemkot Depok dengan Pemerintah Pusat akan melakukan survei lokasi di Jalan Raya Juanda. Tidak sampai di situ, Pemerintah Kota Depok bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membangun underpass Citayam.

"Underpass Citayam itu sedang review DED dulu saat ini oleh Pemerintah Provinsi, itu ada dua lahan yakni Bogor dan Depok," tutur Dadang.

Pembebasan lahan untuk pembangunan underpass Citayam harus dilakukan kolaborasi antara Pemerintah Kota Depok dengan Kabupaten Bogor. Setelah dilakukan pembebasan lahan, maka dilanjutkan dengan pembangunan underpass.

"Setelah lahan tersedia, lahan siap, baru mungkin nanti akan pembangunan, karena tahapannya akan panjang," kata Dadang.

Selanjutnya, Pemerintah Kota Depok akan membangun jalan tembus dari Terminal Jatijajar menuju Tol Jagorawi. Nantinya pembangunan infrastruktur akan dilakukan secara bertahap dan skala prioritas.

"Lainnya yang sifatnya sosial, bantuan sosial, beasiswa bagi sekolah, itu menjadi prioritas juga. Termasuk kemarin yang sudah di-launching adalah pendaftaran puskesmas gratis untuk warga Depok dan beberapa hal terkait dengan ekonomi, BLK terutama," ucap Dadang.

Pemerintah Kota Depok membentuk BLK tidak sekadar menuntaskan program kerja, BLK yang akan dibentuk harus bersinergi dan memiliki asas manfaat. BLK yang dibentuk harus memiliki channeling dan reconnecting dengan dunia usaha di dalam negeri maupun luar negeri.

"Jadi, kami sedang menjajaki dengan salah satu lembaga saat ini. Mereka sudah punya pengalaman untuk itu, untuk magang di luar negeri, untuk beasiswa di luar negeri dan sekaligus magang," pungkas Dadang.