Sentimen
Negatif (96%)
28 Apr 2025 : 21.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Teluk Bintuni

Kasus: HAM, Insiden penembakan, penembakan

Kronologi Ketua Komnas HAM Papua dan Kapolda Papua Barat Ditembaki KKB saat Cari Iptu Tomi Marbun - Halaman all

28 Apr 2025 : 21.03 Views 7

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Kronologi Ketua Komnas HAM Papua dan Kapolda Papua Barat Ditembaki KKB saat Cari Iptu Tomi Marbun - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey dan Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Edison Isir diduga ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (27/4/2025).

Dikutip dari Tribun Papua, insiden tersebut terjadi ketika rombongan Frits dan Johnny sedang berada di Kali Meyah, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.

Adapun rombongan tersebut dalam rangka misi pencarian Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun yang sudah hilang sejak 18 Desember 2024.

Iptu Tomi Marbun dinyatakan hilang ketika melakukan pengejaran terhadap KKB.

Kronologi berawal ketika rombongan Kapolda Papua Barat hendak menuju Kali Meyah.

Lalu, sekitar 30 meter dari lokasi peristirahatan, mereka hendak untuk membersihkan diri. Namun, mereka justru ditembaki dengan membabi buta yang diduga dilakukan oleh anggota KKB.

Nasib yang sama dialami rombongan Frits Ramandey yang terdiri dari dirinya dan lima anggota Polres Teluk Bintuni yang hanya berjarak 40 meter dari rombongan Kapolda Papua Barat.

Berdasarkan informasi, rombongan Frits ditembak dari arah seberang sungai yang berjarak 150 meter.

Insiden tersebut membuat mereka berlindung di balik tenda dan pohon tumbang. Tak diam, polisi pun melakukan tembakan balasan hingga membuat KKB melarikan diri ke arah hutan.

Beruntung, tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden penyerangan tersebut.

Kedua rombongan tersebut lantas dievakuasi dari lokasi ke kota dengan menggunakan helikopter.

Adapun KKB diduga melakukan penembakan karena terusik dengan aktivitas personel yang melaksanakan rekonstruksi atas insiden misterius hilangnya Iptu Samuel Tomy Marbun.

Kesaksian Ketua Komnas HAM Papua

Frits pun menceritakan kronologi secara lebih detail terkait insiden penembakan yang dialami oleh rombongannya dengan rombongan Kapolda Papua Barat.

Dia mengatakan insiden terjadi saat dirinya bangun tidur dan hendak melakukan ibadah pada Minggu sekira pukul 06.00 WIT.

"Tadi pagi, karena ini hari Minggu, kami siap-siap untuk ibadah sehingga saya diminta untuk mimpin ibadah, sehingga jam 6.00 setelah saya bangun pagi, lalu saya turun ke sungai, ada empat anggota itu mengawal saya ke sungai untuk MCK (mandi cuci kakus)," tutur Frits dikutip dari program Kompas Petang yang ditayangkan di YouTube Kompas TV pada Senin (28/4/2025).

Frits mengatakan setelah melakukan aktivitas MCK, dirinya dan rombongan langsung ditembaki.

"Tepatnya jam 7.10, lalu dari seberang sungai, kami ditembak, kami ada lima orang, saya ditambah empat anggota kepolisian," terang Frits.

Frits mengaku mendengar tembakan sebanyak empat kali. Beruntung, rombongannya bisa melarikan diri.

Sembari melarikan diri, dia mengatakan polisi yang bersama turut melakukan tembakan balasan.

"Lalu anggota Brimob yang ada di situ langsung melakukan penembakan untuk melindungi kami sehingga kami bisa lari, saya terus menuju sampai di camp di mana kami tinggal," ujarnya.

Frits menduga KKB mengetahui terkait operasi pencarian Iptu Tomi Marbun tersebut.

Dia juga membenarkan bahwa rombongannya berhasil selamat setelah dievakuasi.

"Sekali lagi Puji Tuhan di hari Minggu kami bisa selamat, dan sekali lagi ini adalah operasi kemanusiaan. Saya hadir di tim itu dalam rangka memastikan bahwa operasi pencarian ini tidak menyisir warga sipil," katanya.

Namun, ia mengaku menyayangkan kejadian penembakan ini.

"Tapi kan kemudian kami ditembak, saya pikir ini sesuatu yang cukup kita sayangkan begitu," katanya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Papua dengan judul "Rombongan Ketua Komnas HAM Papua Diberondong Tembakan KKB"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Marselinus Labu Lela)

Sentimen: negatif (96.8%)