Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait
Menengok JPO Paledang Bogor, Nyaris Tak Beratap hingga Besinya Berkarat Megapolitan 28 April 2025
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
/data/photo/2025/04/28/680f505097ef6.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Menengok JPO Paledang Bogor, Nyaris Tak Beratap hingga Besinya Berkarat Tim Redaksi BOGOR, KOMPAS.com - Keberadaan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang, Kota Bogor , banyak dikeluhkan masyarakat lantaran kondisinya yang semakin tak terawat. Pengamatan Kompas.com di lokasi, JPO Paledang nyaris tak beratap, berlubang, dan rusak. Besi-besi jembatan berkarat, dan dinding lantai yang terbuat dari semen juga retak. Terlihat pula kubangan air. Di ujung jembatan yang mengarah ke Stasiun Bogor, sejumlah pedagang memanfaatkan lokasi itu untuk berjualan. Ada penjual casing HP, dan ada pula penjual makanan. Penjual makanan dan pedagang kopi yang berada di luar jembatan bahkan memanfaatkan besi-besi jembatan yang berlubang sebagai tempat berdagang. Mereka menggantungkan jualannya layaknya seperti warung. Bagi masyarakat pengguna KRL Commuter Line, keberadaan JPO Paledang memang sangat dibutuhkan. JPO Paledang menjadi penghubung bagi mereka yang hendak naik KRL dari wilayah Paledang menuju Stasiun Bogor. Di pagi dan sore hari, JPO Paledang kerap dilintasi para pejalan kaki, terutama pengguna KRL. Risma (33), warga Cikaret, Kota Bogor, misalnya. Tiap harinya, dia selalu memanfaatkan fasilitas penyeberangan orang itu untuk menuju ke Stasiun Bogor. Namun, karena kondisinya yang tak terawat, dia merasa khawatir. Apalagi, jika sedang hujan. Mau tak mau, Risma harus basah kuyup karena JPO Paledang nyaris tak beratap. "Atap-atapnya udah pada rusak, banyak berlubang. Kalau hujan udah pasti kehujanan juga," kata Risma, saat berbincang, Senin (28/4/2025). Berbeda dengan Risma, Adi (38), warga Pancasan, ini memilih menyeberang dari Stasiun Bogor ke Jalan Paledang dengan berjalan ke arah Alun-alun Kota Bogor. Meski harus berjalan cukup jauh, tetapu hal itu membuatnya merasa aman. "Daripada naik jembatan, mending nyebrang lewat depan Alun-alun. Nggak berisiko juga kan. Enggak apa-apa jalan sedikit jauh, yang penting aman," ujar dia. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (44.4%)