Sentimen
Negatif (78%)
28 Apr 2025 : 19.52
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Moskow, Pyongyang

Tokoh Terkait

Korut Akui Terlibat di Perang Rusia-Ukrania, Bantu Putin Rebut Wilayah Kursk

28 Apr 2025 : 19.52 Views 25

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

Korut Akui Terlibat di Perang Rusia-Ukrania, Bantu Putin Rebut Wilayah Kursk

PIKIRAN RAKYAT - Korea Utara mengaku mengirimkan tentaranya dalam Perang Rusia Ukraina. Mereka membantu Rusia merebut wilayah Kursk yang telah diduduki pasukan Ukraina sejak Agustus tahun lalu.

Pengiriman pasukan ini tak terlepas dari perjanjian keamanan bilateral yang disetujui kedua negara pada tahun 2024. Perjanjian ini menyebutkan bahwa kedua negara tersebut akan saling membantu dalam hal keamanan. Bila salah satu diserang, maka satu yang lainnya akan membantu.

Komisi militer Korut menyebut bahwa kerja sana militer ini menunjukkan hubungan kedekatan dengan negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut. Saat ini, sebagian wilayah ini telah jatuh ke tangan Rusia.

Sementara itu, pemimpin Korut Kim Jong Un menegaskan mengirimkan pasukan untuk membantu sekutunya tersebut tak melanggar hukum internasional. Ia pun mengutarakan akan membangun monumen untuk menghargai para tentara Korut yang turut serta di medan perang tersebut.

Pyongyang tak menyebutkan jumlah pasukan yang diterjunkan. Namun, diprediksi mengirimkan sebanyak 14000 tentara. Jumlah ini akan ditambah 3000 tentara.

Karena Pyongyang mengirimkan bantuan militer membantu dalam Perang Rusia Ukraina, Moskow memberikan bantuan pengembangan teknologi senjata canggih.

Pernyataan Kremlin

Sebelumnya, pada 26 April 2025, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov mengutarakan bahwa pasukan Korut membantu pasukan Rusia merebut Kursk. Keduanya saling bahu membahu merebut wilayah tersebut.

Gerasimov menyebut bahwa bantuan ini berdasarkan perjanjian keamanan bilateral yang disetujui kedua negara pada tahun 2024.

Awal Mula Perang Rusia Ukrania

Februari 2022, Putin memutuskan untuk menginvasi Ukraina. Kedua negara ini sebenarnya telah berkonflik sejak 8 tahun lalu. Saat itu, Vladimir Putin menggunakan kekuatan militer untuk menginvasi Krimea.

Invasi pada awal tahun 2022 ini bertujuan menggulingkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin Volodymyr Zelenskyy. Ia bersekutu dengan pihak Barat.

Sejumlah pengamat menilai invasi tersebut menjadi puncak kebencian terhadap pihak Barat. Sejumlah pengamat pun menilai bahwa Perang Rusia Ukraina menjadi kesalahan fatal Vladimir Putin.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (78%)