Sentimen
Positif (72%)
28 Apr 2025 : 18.22

Ketahui Waktu yang Tepat Ajarkan Anak Sleep Training - Halaman all

28 Apr 2025 : 18.22 Views 22

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Kesehatan

Ketahui Waktu yang Tepat Ajarkan Anak Sleep Training - Halaman all

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya untuk mengistirahatkan badan, tidur pada anak ternyata kaya akan manfaat.

Hal ini diungkapkan oleh Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id,  dr. Celestina Hardiman-Yap, M.Res.

“Banyak riset menunjukkan bahwa tidur berkualitas berperan penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kestabilan emosi anak," ungkapnya dalam acara Playdate Baby HUKI yang diselenggarakan di Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025).

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan apakah tidur anak sudah berkualitas atau belum.

Salah satu upaya agar anak tidur berkualitas adalah melakukan sleep training.

Sleep training adalah metode untuk melatih bayi tidur secara mandiri, tanpa bantuan orang tua, baik saat memulai tidur maupun saat terbangun di tengah malam.

Pada metode ini, bayi juga belajar untuk dapat tertidur tanpa perlu sambil diayun, dipeluk, atau disusui.

Tidak hanya itu, metode ini juga mengajarkan bayi bagaimana untuk kembali tertidur ketika ia terbangun di malam hari.

Lantas kapan sebenarnya kapan waktu terbaik untuk melakukan sleep training?

Menurut dr. Celestina ada tiga kondisi yang dianjurkan untuk melakukan sleep training.

Pertama, jika dokter spesialis anak menganjurkan untuk melakukan sleep training, biasanya ada indikasi medisnya.

Kedua, jika cara tidur yang biasa diterapkan sudah tidak efektif atau muncul gangguan tidur.

"Misalnya, dulu anak saya itu usianya sudah satu tahun, lalu harusnya kan sudah bisa tidur panjang. Anak saya itu kebangun-bangun tiap malam, kembali seperti anak bayi baru lahir," kata dr Celestina.

"Nah, itu merupakan salah satu gangguan tidur yang ketika dikonsultasikan ke dokter spesialis anak, sleep training merupakan salah satu solusinya," sambungnya.

Ketiga, adalah situasi keluarga mengharuskan untuk melakukan sleep training.

Contohnya, keluarga yang tidak memiliki  support system seperti pengasuh.

Jadi tiga kondisi ini mengharuskan anak untuk bisa tidur tanpa bantuan apa pun.

Apa Saja Metode Pelatihan Tidur?

Dilansir dari sleep foundation, ada beberapa metode dari sleep training ini.

Pertama, Metode Menangis Sampai Habis

Metode latihan tidur Cry It Out juga dikenal sebagai kepunahan, kepunahan penuh, atau disingkat CIO.

Dengan metode ini, orang tua mengajak bayi mereka menjalani rutinitas waktu tidur, memeluk mereka dan memberi mereka ciuman selamat malam, lalu meninggalkan kamar.

Jika bayi menangis, orang tua tidak merespons. Akhirnya, bayi akan lelah sendiri karena menangis atau menenangkan diri sendiri hingga tertidur kembali.

Metode ini sudah dikenal luas, dan para pendukungnya mengatakan bahwa metode ini berhasil dan cepat.

Namun, banyak orang tua merasa tidak nyaman membiarkan bayi mereka menangis dan tidak menenangkannya.

Mereka khawatir hal itu akan meningkatkan tingkat stres bayi. Menyebabkan trauma, dan membuat anak berpikir bahwa mereka tidak dapat mengandalkan orang tua untuk selalu ada bagi mereka.

Banyak orang tua juga merasa sangat sulit mendengar bayi mereka menangis dan tidak dapat menolongnya.

Kedua, Metode Ferber

Metode Ferber mirip dengan Cry It Out, namun lebih bertahap, oleh karena itu metode ini dijuluki “pemadaman bertahap,” penantian progresif, dan metode interval.

Dengan metode ini, orang tua mengikuti rutinitas yang sama dengan mengajak bayi mereka tidur, memeluk dan menciumnya selamat malam, lalu meninggalkan kamar dan menutup pintu.

Selama beberapa malam pertama, orang tua segera kembali setiap kali bayi menangis, menepuk-nepuknya, dan memastikan bayi tenang sebelum meninggalkan kamar lagi.

Setelah beberapa malam pertama, orang tua secara bertahap menambah lama waktu mereka membiarkan bayi menangis sebelum kembali ke kamar, akhirnya mencapai titik di mana bayi menenangkan dirinya sendiri.

Metode ini menarik bagi orang tua yang tidak nyaman dengan sifat hitam-putih dari metode CIO, tetapi beberapa orang masih merasa metode ini dapat menimbulkan trauma bagi bayi.

Akan tetapi, penelitian tentang metode Ferber tidak menemukan bukti adanya efek negatif jangka panjang pada emosi, stres, perilaku, atau keterikatan anak dengan orang tuanya.

Ketiga, Metode Cek dan Konsol

Variasi metode Ferber, metode Periksa dan Konsol mendorong orang tua untuk memeriksa bayi mereka dan menghibur mereka sebelum mereka mulai menangis.

Misalnya, pada beberapa malam pertama, orang tua mungkin meninggalkan kamar dan masuk satu atau dua menit kemudian untuk memberi tahu bahwa mereka mencintai anak mereka atau menepuk-nepuknya dengan lembut.

Orang tua terus meninggalkan kamar dan memeriksa keadaan anak, secara bertahap menambah interval menjadi sekitar 15 menit hingga anak tertidur.

Metode ini dapat memakan waktu lebih lama — hingga seminggu — dan memerlukan keterlibatan lebih dari orang tua.

Perhatikan bagaimana bayi merespons metode periksa dan tenangkan.

Sentimen: positif (72.7%)