Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: California
Kasus: covid-19, PHK
Tokoh Terkait
Meta Gelar PHK Massal, Sasar Karyawan Reality Labs Gegara Bisnis Rugi Menggunung - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Ekonomi

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan teknologi kondang asal Amerika Serikat, Meta bersiap menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dengan menargetkan karyawan di divisi Reality Labs.
PHK ini diungkap langsung oleh Juru Bicara Meta Tracy Clayton, Jumat (25/4/2025).
Dalam laporan tertulisnya disebutkan bahwa dalam waktu dekat perusahaan akan melakukan PHK massal, namun tak dirinci berapa jumlah karyawan yang akan terdampak pemecatan ini.
Sementara dikutip dari Bloomberg, Meta Platforms Inc. diketahui melakukan PHK terhadap 100 orang di divisi Reality Labs.
Adapun PHK yang dilakukan perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California tersebut bakal menargetkan unit Oculus Studios, yakni divisi yang bertugas mengembangkan permainan dan konten VR dan AR untuk headset Quest VR Meta.
“Beberapa tim di Oculus Studios tengah mengalami perubahan dalam struktur dan peran yang telah memengaruhi ukuran tim,” kata juru bicara Meta.
PHK massal ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi internal untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pada pengalaman mixed reality yang lebih baik di masa
Kendati begitu pihak Meta menyesalkan harus melakukan pengurangan terhadap divisi tersebut.
Meta menilai banyak karyawan yang kompeten dan berperan penting pada keberlangsungan divisi tersebut.
"Kami sangat sedih untuk menyampaikan bahwa perubahan ini telah mengakibatkan hilangnya beberapa anggota tim kami yang sangat berbakat,” tulis keterangan Meta dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke grup Facebook resmi Supernatural.
“Kontribusi mereka telah berperan penting dalam membentuk perjalanan kami dan perjalanan Anda, dan ketidakhadiran mereka akan sangat terasa," imbuh keterangan itu.
Bisnis Reality Labs Meta Boncos
Sebelum PHK digelar tepat setelah divisi Reality Labs Meta terus mencatat kerugian operasional.
Terbaru, total kerugian divisi Reality Labs Meta yang menggunung hingga tembus mencapai 4,97 miliar dolar AS, sebuah angka yang sangat signifikan.
Sementara penjualan hanya mencatatkan laba 1,1 miliar dolar AS selama kuartal keempat.
Meta mengungkap kerugian terjadi karena disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti biaya riset dan pengembangan yang tinggi.
Selain itu perusahaan juga mengalami hambatan dan keterbatasan dalam pendapatan yang diperoleh dari penjualan Headset serta aplikasi VR.
Meskipun Meta telah menggelontorkan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi AR (augmented reality) dan VR (virtual reality).
Namun pada kenyataannya pendapatan yang dihasilkan oleh perangkat keras seperti headset Meta Quest dan aplikasi VR belum mampu menutup pengeluaran besar yang dikeluarkan untuk pengembangan produk dan teknologi.
Serangkaian tekanan ini yang kemudian mendorong Meta untuk mengurangi biaya operasional yang merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang lebih besar.
Bahkan sebelum PHK digelar, CEO Meta Mark Zuckerberg sempat merilis memo di forum internal Workplace terkait rencana pemangkasan karyawan.
Zuckerberg memberitahu karyawan bahwa tahun 2025 akan "menjadi tahun yang intens.
"Perusahaan menetapkan bahwa mereka memotong sekitar 5 persen dari karyawan dengan kinerja terendah,"katanya.
Bukan Kali Pertama
PHK seperti bukan kali pertama yang dilakukan Meta, sejak 2022 silam perusahaan teknologi ini telah berulang kali memangkas jumlah karyawannya.
Di bulan November 2022, Meta dilaporkan memecat 11.000 karyawan dengan alasan proyeksi pertumbuhan yang terlalu optimis pasca pandemi COVID-19.
Kemudian pada Maret 2023, Meta kembali memangkas 10.000 karyawan sebagai bagian dari inisiatif “Tahun Efisiensi” CEO Mark Zuckerberg.
PHK dilanjutkan pada Oktober 2024, dengan jumlah karyawan yang diberhentikan yakni sekitar dua lusin.
Memasuki awal tahun 2025, Meta kembali memangkas 3.600 staff berperforma rendah sebagai bagian dari upaya meningkatkan standar manajemen kinerja.
(Tribunnews.com / Namira)
Sentimen: negatif (98.4%)