Sentimen
Positif (99%)
25 Apr 2025 : 13.37
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Unilever

Grup Musik: APRIL

Saham UNVR Mendadak Melesat 17 Persen Usai Unilever Putuskan Bagi Dividen 100 Persen Laba

25 Apr 2025 : 13.37 Views 41

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Ekonomi

Saham UNVR Mendadak Melesat 17 Persen Usai Unilever Putuskan Bagi Dividen 100 Persen Laba

PIKIRAN RAKYAT - Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mendadak melesat tajam hingga 17,06 persen ke level Rp1.750 per saham pada sesi pertama perdagangan Jumat, 25 April 2025. Bahkan pada titik tertinggi hari itu, harga saham sempat menyentuh Rp1.865 per saham.

Lonjakan signifikan ini terjadi setelah Unilever Indonesia mengumumkan keputusan strategis: membagikan 100 persen dari laba bersih tahun buku 2024 sebagai dividen kepada para pemegang saham.

Ini bukan kali pertama UNVR mengambil langkah serupa. Perusahaan konsumer ini memang dikenal rajin membagikan dividen tinggi, bahkan pada 2022 rasio pembagian dividennya mencapai 111 persen dari laba bersih.

"Jadi, yang pasti dividen 100% akan tetap dibayarkan sepanjang tahun 2025. Kami tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa distribusi dividen kami tetap 100% kepada para pemegang saham dan investor kami," ujar Neeraj Lal, Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk, dalam Laporan Kinerja Keuangan Perusahaan Kuartal I-2025, Kamis 24 April 2025.

Laba Bersih Kuartal I-2025 Lampaui Ekspektasi

UNVR membukukan laba bersih sebesar Rp1,24 triliun pada kuartal I-2025. Meski terkoreksi 15 persen secara tahunan (year-on-year), angka ini melonjak 245 persen dibanding kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter). Perolehan ini bahkan melampaui ekspektasi konsensus analis, setara dengan 32 persen dari estimasi laba tahun penuh 2025.

Peningkatan margin menjadi kunci dari lonjakan laba ini, meskipun pendapatan masih melemah. Marjin laba usaha pulih ke level 17,1 persen dari sebelumnya hanya 6,7 persen pada kuartal IV-2024. Sementara itu, marjin laba kotor naik ke 48,2 persen, mengindikasikan efisiensi biaya yang mulai membuahkan hasil.

“Menurut kami, upside yang relatif mudah dicapai telah terealisasikan,” ucap Edi Chandren, Investment Analyst Lead Stockbit.

“Momentum kenaikan harga saham ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk take profit dan wait and see terlebih dahulu terkait progres topline perusahaan," ujarnya menambahkan.

Penjualan Masih Tertekan, Tapi Ada Harapan

Pendapatan UNVR tercatat sebesar Rp9,47 triliun, terkoreksi 6 persen YoY namun tumbuh 23 persen dibanding kuartal sebelumnya. Penjualan domestik secara volume turun 8 persen YoY, meski harga jual rata-rata naik tipis 1,3 persen. Segmen home and personal care mengalami penurunan pendapatan paling dalam, yakni 9 persen YoY. Sementara itu, segmen foods and refreshment relatif stabil dengan penurunan hanya 1 persen YoY.

Menariknya, margin kotor dari segmen home and personal care justru pulih kuat ke 50,2 persen (vs. 44,9 persen di kuartal sebelumnya). Ini menandakan program efisiensi mulai bekerja, setidaknya dari sisi biaya.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengakui bahwa tantangan besar masih membayangi, terutama soal harga saham yang tertekan dalam lima tahun terakhir.

“Dan saya kira itulah realita kalau kita bicara dividen dan kondisi saham. Kami tidak menyembunyikan realita ini. Kami menelan pil pahit terkait harga saham ini pada kuartal 3 dan 4 tahun lalu,” tuturnya.

Kinerja Saham Mengungguli IHSG

Dalam satu pekan terakhir, saham UNVR sudah melesat 33 persen. Bahkan dalam sebulan, saham ini mencatat kenaikan fantastis 41 persen. Angka ini jauh mengungguli kenaikan IHSG dalam periode yang sama, yang hanya tumbuh 7,3 persen.

Analis menilai bahwa kinerja terburuk UNVR tampaknya sudah berlalu. Dengan efisiensi yang mulai terasa dan komitmen membagikan seluruh laba sebagai dividen, investor memiliki alasan kuat untuk optimistis. Meski begitu, tantangan jangka menengah tetap ada—yakni mengembalikan pertumbuhan pendapatan agar pemulihan harga saham lebih berkelanjutan.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: positif (99.6%)