Sentimen
Negatif (100%)
25 Apr 2025 : 13.39
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Sekecil Apa pun Akan Kami Tindak

25 Apr 2025 : 13.39 Views 31

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Sekecil Apa pun Akan Kami Tindak

PIKIRAN RAKYAT - Isu dugaan kecurangan dan kebocoran soal dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 ramai jadi sorotan sejak hari pertama pelaksanaan.

Untuk merespons keresahan publik, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menggelar konferensi pers pada Jumat, 25 April 2025 pukul 10.00 WIB.

Juru bicara SNPMB, Ismaini Zain, mengatakan klarifikasi ini penting karena maraknya laporan dari masyarakat.

“Hari ini kami informasikan adalah hari ketiga UTBK. Namun, seperti yang kita ketahui, di media sosial ada berbagai laporan dari netizen tentang dugaan kecurangan maupun soal yang disebut-sebut bocor sejak hari pertama. Kami memahami kekhawatiran peserta dan penting untuk menjernihkan situasi,” ucapnya.

Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok, menegaskan bahwa sistem seleksi nasional sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak bisa ditembus.

“Tidak ada satu pun set soal yang sama antara sesi satu dan lainnya. Untuk 23 sesi pelaksanaan UTBK tahun ini, kami telah menyiapkan lebih dari 23 set soal yang berbeda. Maka, kebocoran soal secara teknis tidak mungkin terjadi,” ujarnya.

Soal yang terlihat mirip antar sesi, kata Prof. Eduart, memang sengaja dibuat sama untuk keperluan standarisasi nilai. Namun, sistem penilaiannya sudah diatur agar tetap adil dan tidak merugikan peserta.

Panitia juga membantah soal bocor berasal dari sistem. Dugaan tersebut kemungkinan besar berasal dari peserta yang merekam soal menggunakan alat bantu terlarang.

Bahkan, ditemukan penggunaan teknologi curang seperti kamera tersembunyi yang disamarkan di behel gigi, kuku, kancing baju, hingga ikat pinggang. Semua ini sedang dalam proses investigasi.

14 Kasus Kecurangan, Sanksi Tegas Menanti

Dalam dua hari pertama pelaksanaan UTBK, panitia mencatat 14 kasus kecurangan: sembilan pada Rabu, 23 April, dan lima pada Kamis, 24 April 2025.

Jumlah itu memang kecil dibanding total peserta 196.328 orang, yaitu hanya sekitar 0,0071 persen. Namun, panitia tetap memproses semuanya secara serius.

“Memang jumlahnya sangat kecil, namun kami tidak akan menutup mata. Bahkan ada yang menggunakan perangkat teknologi seperti remote desktop, ponsel, software tertentu, hingga metode konvensional,” ungkap Prof. Eduart.

Ia menambahkan, “Kami mengutuk keras cara-cara seperti ini. Jika terus berlanjut, kami siap melibatkan aparat penegak hukum agar bisa menjadi pembelajaran bersama.”

Untuk mencegah kejadian serupa, pengawasan di ruang ujian diperketat, termasuk pemeriksaan fisik peserta dan pemantauan melalui rekaman CCTV serta log sistem komputer.

Akun-akun peserta yang dicurigai curang sedang dianalisis, dan sejumlah pihak internal maupun eksternal juga dipanggil untuk klarifikasi.

Panitia menegaskan, peserta yang terbukti curang akan langsung dikenai sanksi berat berupa pembatalan hasil UTBK, diskualifikasi permanen dari seluruh jalur SNPMB, serta pelaporan ke sekolah asal. Bila ada oknum internal yang terlibat, hukuman tegas juga akan dijatuhkan.

“Jangan resah dengan isu yang belum tentu benar. Kami hadir di sini untuk menjaga integritas UTBK. Kecurangan sekecil apapun akan kami tindak,” ucap Prof. Eduart tegas di akhir penjelasannya. ***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (100%)