Sentimen
Negatif (100%)
25 Apr 2025 : 05.00
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Kepulauan Seribu, Pulau Kelapa

Jatuh Bangun Nuryanah Kelola Bank Sampah demi Pulau Kelapa Bersih dan Indah Megapolitan 25 April 2025

25 Apr 2025 : 05.00 Views 9

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Jatuh Bangun Nuryanah Kelola Bank Sampah demi Pulau Kelapa Bersih dan Indah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 April 2025

Jatuh Bangun Nuryanah Kelola Bank Sampah demi Pulau Kelapa Bersih dan Indah Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Mengelola salah satu bank sampah di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, bukan perkara mudah buat Nuryanah (34). Cerita bermula pada 2019, saat bank sampah tersebut didirikan di Pulau Kelapa karena tuntutan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Saat itu, Nuryanah ditunjuk sebagai ketua bank sampah Pulau Kelapa. Selain Nuryanah, ada empat orang lain yang menjadi pengurus.  "Awal berdirinya bank sampah sebenarnya 2019. Ini kan dari Pemprov diwajibkan membentuk bank sampah di setiap RW," ujar Nuryanah saat diwawancarai di lokasi oleh Kompas.com, Kamis (24/4/2025). Namun, baru beberapa bulan beroperasi, bank sampah yang dikelola Nuryanah harus vakum sementara. Pasalnya, Nuryanah dan pengurus lain belum memahami betul bagaimana cara mengelola bank sampah.  Di sisi lain, belum ada pendanaan yang cukup untuk mendukung operasional bank sampah.  Akan tetapi, berkat dukungan dari anggotanya dan Dinas Lingkungan Hidup (LH), Nuryanah kembali bersemangat untuk menghidupkan bank sampah tersebut.  "Pokoknya kita harus bisa, di RW kita ada bank sampah," jelas Nuryanah. Nuryanah yakin, bank sampah bisa mendatangkan banyak hal positif untuk lingkungan tempat tinggalnya. Salah satunya, membebaskan Pulau Kelapa dari sampah sehingga selalu terlihat indah. Di sisi lain, hasil dari bank sampah itu juga bisa membantu pereknomian warga. Namun, ternyata, untuk mengajak warga Pulau Kelapa berkontribusi dalam kegiatan bank sampah tidak semudah yang dibayangkan. Nuryanah harus sabar berulang kali melakukan sosialisasi agar warga peduli dengan sampah. Sebisa mungkin Nuryanah meyakinkan warga bahwa pengelolaan sampah juga bisa menghasilkan nilai ekonomi. Di sisi lain, bisa mengurangi sampah plastik. Apalagi, sedianya mayoritas warga Pulau Kelapa mengandalkan air kemasan gelas untuk minum sehari-hari. Pasalnya, saat itu warga sempat kesulitan sumber air bersih. Dari hal kecil itulah, Nuryanah mengajak warga untuk mengumpulkan sampah bekas air kemasan gelas di rumahnya. Dia juga mengajarkan warga untuk memilah sampah, meliputi organik dan non-organik, agar dapat dijual. Setelah Nuryanah dan pengurus lain bersusah payah menggelar sosialisasi selama enam bulan, banyak warga Pulau Kelapa yang tertarik ikut menjadi nasabah bank sampah. Seiring berjalannya waktu, warga mulai menyadari bahwa sampah juga bisa menghasilkan uang. Kini, bank sampah yang dikelola Nuryanah memiliki sekitar 106 anggota dari 166 Kartu Keluarga (KK) di wilayah tersebut.  Nuryanah berharap, ke depan, seluruh warga Pulau Kelapa bisa menjadi anggota bank sampah. Kini, Nuryanah dan tim didampingi oleh Wahana Visi Indonesia dalam mengelola bank sampah melalui program PHINLA Fase 2 periode 2024 -2027. PHINLA adalah program yang didukung oleh pemerintahan Jerman untuk meningkatkan mekanisme pengolahan sampah yang berkelanjutan berbasis komunitas. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)