Sentimen
Negatif (100%)
25 Apr 2025 : 05.30
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Pulau Kelapa

Tokoh Terkait

Kondisi Bank Sampah di Pulau Kelapa, Atap Bolong dan Tak Berjendela Megapolitan 25 April 2025

25 Apr 2025 : 05.30 Views 24

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Kondisi Bank Sampah di Pulau Kelapa, Atap Bolong dan Tak Berjendela
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 April 2025

Kondisi Bank Sampah di Pulau Kelapa, Atap Bolong dan Tak Berjendela Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi salah satu bank sampah di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, cukup memprihatinkan. Terletak di pinggir pantai, bangunan yang terbuat dari bambu, kayu, dan seng tersebut didirikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH). Enam tahun berdiri, bangunan itu lambat laun mengalami kerusakan di sana-sini. Pengamatan Kompas.com di lokasi, Kamis (24/4/2025), gudang bank sampah ini terdiri dari dua bilik. Bilik pertama merupakan tempat di mana sampah-sampah dari warga seperti kardus, botol, besi, kawat, dan lainnya disimpan. Area depan bilik tersebut biasanya digunakan untuk menimbang sampah yang disetor warga. Di bilik itu pula, pengurus bank sampah memilah-milah sampah yang masuk. Sementara, bilik kedua merupakan sekertariat untuk para pengurus bank sampah berkumpul. Kedua bilik tersebut berdiri di satu atap seng yang hanya dipisahkan oleh sekat bambu. Atap bangunan di antara kedua bilik ini tampak bolong. Sehingga, ketika hujan tiba, gudang bank sampah tersebut basah.  Di sisi lain, tak ada jendela di area bilik sekertariat. Seng yang digunakan sebagai jendela tampak pecah dan rusak. Akibatnya, angin laut tak henti-henti masuk ke area tersebut.  Bangunan bank sampah tersebut hanya beralaskan pasir yang sudah bercampur dengan sampah yang mengeras menyerupai tanah. "Biasanya, cuaca. Angin, hujan, badai, kita enggak bisa jalan (bank sampahnya)," jelas ketua bank sampah Nuryanah (34) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis (24/4/2025). Nuryanah khawatir, ganasnya angin laut akan membuat bangunan bank sampah yang ia kelola hancur perlahan. "Gedung kita kalau kena angin itu hancur tinggal kenangan, dindingnya pun enggak ada," sambung dia. Nuryanah berharap, ke depan dilakukan perbaikan gedung bank sampah yang dia kelola. Hal ini supaya aktivitas bank sampah bisa terus berjalan, meski sedang hujan. Dia juga berkeinginan seluruh warga Pulau Kelapa Dua bisa menjadi nasabah bank sampah. Pasalnya, kini baru ada 106 orang dari 166 kartu keluarga (KK) di wilayah tersebut yang ikut menjadi anggota bank sampah. Oleh karena itu, selain dengan Dinas LH, Nuryanah juga berkolaborasi dengan Wahana Visi untuk mengelola bank sampah. Wahana Visi membantu Nuryanah mengelola bank sampah melalui program PHINLA Fase 2 periode 2024-2027. PHINLA sendiri adalah program yang didukung oleh pemerintahan Jerman untuk meningkatkan mekanisme pengolahan sampah yang berkelanjutan berbasis komunitas. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)