Sentimen
Negatif (100%)
24 Apr 2025 : 11.37
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Serang, Washington

Tokoh Terkait

Kian Bengis, Menteri Ekstremis Israel Klaim Diizinkan AS Serang Pusat Bantuan dan Makanan di Gaza

24 Apr 2025 : 11.37 Views 31

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

Kian Bengis, Menteri Ekstremis Israel Klaim Diizinkan AS Serang Pusat Bantuan dan Makanan di Gaza

PIKIRAN RAKYAT - Otoritas kesehatan Palestina mengungkap jumlah korban serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 terus meningkat. Sampai saat ini, genosida di Gaza menyebabkan 51.305 korban jiwa dan 117.096 orang mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Tak hanya membombardir Gaza dan menyebabkan semakin banyaknya korban, Israel juga melakukan blokade bantuan internasional. Sejak 2 Maret 2025, tak ada bantuan yang diizinkan memasuki Gaza.

Hal ini telah menuai kecaman dari dunia internasional dan menuding Israel memanfaatkan blokade bantuan menjadi senjata perang. Kondisi warga Palestina di Gaza semakin mengkhawatirkan imbas blokade ini.

Tak cukup di situ, Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengatakan pihaknya sudah mendapat izin dari Partai Republik Amerika Serikat untuk melakukan serangan ke pusat bantuan dan makanan di Gaza.

Hal ini diungkapkan Menteri Ekstrimis tersebut pada Rabu, 23 April 2025 atau sehari setelah acara makan malam dengan Presiden AS, Donald Trump yang digelar di Resort Mar-a-Lago di Florida pada Selasa malam.

“Ini adalah cara untuk menciptakan tekanan militer dan politik (pada Hamas) agar memulangkan para sandera kami dengan selamat," katanya dilaporkan Anadolu Agency.

Sejak klaim tersebut, Partai Republik yang merupakan pengusung Donald Trump masih belum memberikan komentar. Ini merupakan kunjungan resmi pertama Ben-Gvir ke Washington sejak bergabung ke pemerintahan Benjamin Netanyahu pada 2022.

Rumor migrasi massal

Di tengah genosida dan pemblokiran bantuan di Jalur Gaza, Palestina beredar rumor yang membuat warga di Gaza khawatir. Rumor tersebut berkaitan dengan pengaturan migrasi massal warga Palestina dari Gaza.

Menanggapi rumor tersebut, Kantor Media Pemerintah Gaza memperingatkan bahwa rumor itu menyesatkan. Israel dituding sengaja menyebarkan rumor untuk melemahkan keteguhan warga Palestina.

Rumor ini diedarkan melalui unggahan di media sosial dengan memperlihatkan keluarga Palestina yang bepergian melalui Bandara Ramon Israel ke berbagai negara, kata pernyataan tersebut.

"Kami dengan tegas menegaskan bahwa informasi ini sepenuhnya salah, bagian dari kampanye jahat dan sistematis untuk mengikis ketahanan rakyat kami, menargetkan kesadaran nasional mereka, dan mendorong mereka menuju migrasi paksa di bawah tekanan penderitaan dan perang," katanya.

Unggahan tersebut disebarkan melalui akun palsu yang membuatnya bias. Dalam unggahan itu juga diperlihatkan promosi soal ‘migrasi aman’ yang didanai oleh Israel penjajah.

Namun, Kantor Media Gaza menilai hal tersebut merupakan ‘taktik lunak’ yang digunakan Israel sebagai upaya untuk menutupi rencana pemindahan massal yang buruk dan gagal diberlakukan Israel melalui kekerasan dan genosida.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (100%)