Sentimen
Negatif (98%)
22 Apr 2025 : 05.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Dukuh, Ponorogo

Tokoh Terkait
Lusiana

Lusiana

Kelakuan Pemilik Tanah di Ponorogo Bikin Warga Terpaksa Gotong Jenazah Seberangi Sungai - Halaman all

22 Apr 2025 : 05.44 Views 16

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Kelakuan Pemilik Tanah di Ponorogo Bikin Warga Terpaksa Gotong Jenazah Seberangi Sungai - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial, sekelompok warga menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai.

Peristiwa itu terjadi di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Jenazah Mulyadi (38) dibawa menyeberangi sungai menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Guyangan Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

Rombongan jenazah itu melewati sungai bukan karena keterbatasan infrastruktur di desa setempat.

Namun, hal itu karena kelakuan seorang warga yang tak mau tanahnya dilewati jenazah.

Padahal, jalan itu merupakan satu-satunya jalur menuju jembatan yang dibangun swadaya oleh warga untuk mengakses TPU.

"Kemarin kejadiannya, kalua warga Desa Wates yang sebelah sini (perbatasan) dekat dengan Desa Tugurejo, dimakamkan di Desa Tugurejo. Tidak boleh lewat situ (tanah warga)," kata warga setempat, Tri Utami, Minggu (20/4/2025), dilansir TribunJatim.com.

Tri Utami mengungkapkan, kasus ini bukan yang pertama, namun kejadian serupa sudah terjadi berulang kali.

"Sudah berulang kali kejadian seperti itu. Akhirnya ya warga memilih lewat sungai," tandasnya.

Senada, Kepala Desa Tugurejo, Siswanto juga membenarkan, peristiwa ini bukan yang pertama kali.

"Sudah puluhan tahun, yang viral kemarin adalah kejadian kesekian kali," ujarnya, Senin (21/4/2025).

Ia menjelaskan, warga di dua dukuh di Desa Wates tidak memiliki pemakaman.

Sehingga, jika ada warga yang meninggal, selalu dimakamkan di TPU Desa Tugurejo.

Karena alasan itu, warga kemudian secara swadaya membangun jembatan.

Namun, malah ada warga yang melarang tanahnya dilewati jenazah.

"Namun, ada salah satu keluarga yang merupakan penduduk Desa Wates melarang keranda jenazah melintas jalan yang di depan rumahnya," terangnya.

Siswanto menuturkan, Pemerintah Desa Tugurejo dan Wates telah melakukan upaya mediasi dengan warga dan keluarga yang menolak tanahnya dilewati jenazah.

Akan tetapi, mediasi itu menemui jalan buntu.

"Namun buntu, sampai sekarang mereka tidak mau dilewati untuk membawa jenazah," jelasnya.

Adapun alasan keluarga tersebut menolak tanahnya dilewati jenazah karena takut sial.

"Alasannya itu pemahaman Jawa yang tua-tua. Katanya, jika dilewati jenazah menjadi sangar atau kurang bagus," jelas Siswanto.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Heboh Rombongan Warga di Ponorogo Bawa Keranda Jenazah via Sungai, Bukan Karena Jembatan Rusak

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Sentimen: negatif (98.1%)