Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kemenkes: Komunitas dan Pegiat Media Sosial Jadi Duta Imunisasi Digital - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Kesehatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian kesehatan (Kemenkes RI) menilai komunitas dan pegiat media sosial adalah duta imunisasi digital.
Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, tokoh agama, ibu muda, pengemudi ojek online, hingga penggerak komunitas lokal bisa menjadi penyebar informasi yang benar mengenai imunisasi.
Direktur Global Health Strategies Indonesia, Ganendra Awang Kristandya menekankan kekuatan media sosial harus diarahkan untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia.
“Hoaks kesehatan bisa menyebar lebih cepat dari virus. Inilah pentingnya peran komunitas digital untuk menyuarakan fakta. Kita butuh lebih banyak suara yang mendukung imunisasi sebagai hak dasar, bukan sekadar pilihan,” tegasnya dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Imunisasi untuk Semua: Dari Kota hingga Pelosok Negeri', Senin (21/4/2025).
Berdasarkan data WHO tahun 2023, sebanyak 14,5 juta anak di dunia masih belum mendapatkan imunisasi dasar (zero dose).
Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan, dimana tahun 2023 hanya ada sekitar 662 ribu anak yang belum menerima vaksinasi. Namun disisi lain, RI masih menjadi negara dengan jumlah zero dose tertinggi keenam di dunia.
Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, menyebutkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam mengejar cakupan imunisasi bukan lagi soal distribusi vaksin tetapi pertarungan narasi.
“Salah satu isu penting yang menjadi penyebab banyaknya anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi adalah beredarnya informasi palsu atau tidak benar tentang imunisasi. Informasi yang tidak benar dan menyesatkan ini pada awalnya akan menimbulkan keraguan, ketakutan, dan pada akhirnya akan menimbulkan penolakan terhadap imunisasi,” ujarnya.
Acara ini turut melibatkan berbagai komunitas dari berbagai daerah dan latar belakang. Para peserta diberikan ruang untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, dan mempelajari strategi komunikasi yang efektif untuk melawan disinformasi tentang imunisasi.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menyampaikan tantangan komunikasi kesehatan saat ini sudah sangat berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu.
“Dulu yang dihadapi keterbatasan akses. Sekarang, banjir informasi yang tidak semuanya benar. Komunikasi kesehatan harus adaptif dan relevan. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan jalur formal; harus ada pendekatan yang lebih dekat, lebih personal, dan yang paling penting disampaikan oleh sosok yang dipercaya,” jelasnya.
Acara ini juga menghadirkan para pegiat media sosial yang telah aktif mengadvokasi isu kesehatan di ranah digital, seperti Citra Ayu Mustika, dr. Ikhsanuddin Qothi, dan Virgiana Taryadi Setiawan.
Melalui kegiatan ini, Kemenkes berharap akan tumbuh lebih banyak Duta Imunisasi Digital.
Pekan Imunisasi Dunia 2025 mengusung pesan nasional “Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas,” sebagai ajakan bersama untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia. (*)
Sentimen: positif (99.8%)