Sentimen
Negatif (100%)
21 Apr 2025 : 16.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang

Kasus: penganiayaan

Duka Nenek Korban Penganiayaan TNI di Banten, Cucunya Sempat Mengeluarkan Air Mata meski Koma - Halaman all

21 Apr 2025 : 16.26 Views 23

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Duka Nenek Korban Penganiayaan TNI di Banten, Cucunya Sempat Mengeluarkan Air Mata meski Koma - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Fahrul Abdillah (29), meninggal dunia akibat dikeroyok oleh empat orang pelaku yang terdiri dari 2 anggota TNI dan 2 warga sipil di Kota Serang, Banten, Selasa (15/4/2025).

Suasana duka pun masih menyelimuti keluarga korban di Kampung Sajira Barat, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (20/4/2025).

Nenek korban, Surti (90), mengungkapkan rasa sedih atas berpulangnya sang cucu.

Ia mengatakan, dirinya merawat Fahrul sejak usianya 2 tahun karena pada saat itu orang tua korban sudah bercerai.

Sejak ibu dan bapaknya berpisah, Fahrul tinggal dan dibesarkan oleh Surti.

"Ges doang anak sorangan bae najan incu geh (Sudah seperti anak sendiri saja meskipun cucu juga)."

"Ke mana-mana suka ikut sama saya, waktu kecil," kata Surti saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/4/2025), dilansir Tribun Banten.

Almarhum tinggal bersama dirinya sejak kecil sampai lulus sekolah menengah atas (SMA).

Setelah itu, Fahrul ikut tinggal bersama ibunya di Kota Serang, Banten, sambil bekerja.

"Sudah lulus sekolah ke Serang ikut ibunya, paling pulang jarang ke sini."

"Kemarin Lebaran ketawa bareng, sambil joget-joget deket nenek," sambungnya.

Surti mengaku kaget ketika memperoleh kabar bahwa cucunya sedang dirawat di RSUD Banten akibat dikeroyok.

"Saya datang ke RSUD Banten, karena kaget cucu saya terkapar."

"Sampe nenek bisikin ke telinga cucu nenek, 'Sep iye nenek gera hudang kasep' (Ganteng, ini nenek. Cepat bangun, Ganteng)."

"Pas nenek bisikin, cucu saya ngeluarin air mata meskipun koma. Dari situ nenek juga ikut nangis," sambungnya.

Selama almarhum tinggal dengannya, jelas Surti, dirinya tak pernah memberikan perlakuan kasar atau menyakitinya.

"Nenek nu ngurusan ti leletik can pernah eta ngebuk atau noktok (Nenek yang ngurusin dari kecil belum pernah mukul atau ngegetok cucu saya)."

"Tapi eta budak babarina ngagebugan incu kesayangan aing napi ka balik nyawa (Tapi itu mereka beraninya gebugin cucu saya sampe pulang nyawanya)."

"Mun aing boga elmu di kumaha boa eta ku aing (Kalau saya punya ilmu udah digimanain itu sama saya), soalnya nenek berat kehilangan cucu kesayangan," lanjutnya.

Bukan hanya itu, Surti juga sesekali mengusap foto kenangan waktu kecil bersama Fahrul di Masjid Istiqlal.

"Duh kasep, tihela amat ninggalkan nenek (Duh Ganteng, kenapa duluan ninggalin nenek)."

"Pokonya incu nenek nu paling kasep di Sajira mah, eweh dei (Pokoknya cucu nenek doang yang paling ganteng di Sajira mah, tidak ada yang lain)," tutur Surti.

Ketika Tribun Banten menuju ke lokasi pemakaman almarhum di samping rumah, Surti yang ikut berjalan berkata bahwa dirinya nanti akan berada di samping Fahrul.

"Nanti nenek juga di sini, sama cucu saya," ungkap Surti.

Ia berharap para pelaku yang diduga menghabisi nyawa cucunya supaya dihukum seberat-beratnya.

"Pelaku harus dihukum, nenek mah ilu aturan bae (Nenek ikut aja). Merenan tos jalana kitu (Sepertinya sudah jalanya seperti itu)," jelas Surti.

Janji Usut Tuntas

Sementara itu, Komandan Korem 064/Maulana Yusuf Serang, Brigjen TNI Andrian Susanto, memastikan akan mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang menewaskan Fahrul ini.

Di mana ada dua anggota TNI AD yang bertugas di Denma Korem 064/Maulana Yusuf Serang berinisial Pratu MI dan Pratu MS yang terlibat pengeroyokan.

"Saya selaku Danrem tentunya perlu mempertegas bahwa kami akan memeriksa secara cepat, transparan kompherensif."

"Agar kejadian ini betul-betul sesuai dengan yang diharapkan bagaimana secara terang benderang," kata Brigjen TNI Andrian di kantornya, Senin (21/4/2025).

Menurutnya, kasus pengeroyokan tersebut melibatkan dua tersangka lain yang merupakan warga sipil berinisial MS (24) dan JH (24).

"Warga sipil diserahkan ke Polresta Serang Kota, kemudian dua oknum anggota TNI ditahan Denpom III/4 untuk didalami," ucap Andrian.

Andrian menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa kejadian pengeroyokan tersebut terjadi di dua lokasi.

TKP pertama yang menyebabkan Fahrul Abdilah meninggal dunia, sedangkan TKP kedua di kosan 27, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.

"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Denpom III/4 Serang, telah diperiksa sebanyak 9 saksi di TKP pertama dan 5 saksi di TKP kedua," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Sedihnya Sang Nenek, Rawat Fahrul Sejak Usia 2 Tahun,  Si Cucu Tewas Dikeroyok Oknum TNI di Serang.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunBanten.com/Misbahudin)

Sentimen: negatif (100%)