Sentimen
Negatif (100%)
21 Apr 2025 : 14.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangki, Tiongkok

Tiongkok Menguji Coba Bom Hidrogen Nonnuklir, Apa Saja Keunggulannya? - Halaman all

21 Apr 2025 : 14.29 Views 21

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Tiongkok Menguji Coba Bom Hidrogen Nonnuklir, Apa Saja Keunggulannya? - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Tiongkok dilaporkan berhasil menguji coba bom hidrogen nonnuklir berukuran 2 kilogram.

Dalam artikel yang terbit hari Minggu, (20/4/2025), South China Morning Post melaporkan bom itu dibuat oleh Institut Kajian 705 yang berada di bawah Perusahaan Pembangunan Kapal Negara Tiongkok (CSSC).

Berbeda dengan bom nuklir pada umumnya, bom ini menggunakan material penyimpanan hidrogen yang disebut magnesium hidrida. Material itu mampu menyimpan lebih banyak hidrogen daripada tangki bertekanan.

Setelah diaktivasi, magnesium hidrida mengalami dekomposisi panas yang cepat dan mengeluarkan gas hidrogen yang menyala menjadi bola api. Bola itu terjadi selama dua detik atau 15 kali lebih lama daripada ledakan TNT yang setara.

Panas bola itu melebihi 1.000 derajat Celsius sehingga mampu meleburkan aloi aluminium. Adapun intensitas ledakannya bisa dikontrol secara akurat.

Menurut hasil kajian yang diterbitkan dalam Journal of Projectiles, Rockets, Missiles, and Guidance, uji coba bom itu melibatkan serangkaian eksperimen yang memperlihatkan potensi energi senjata itu.

Dengan peledakan yang terkontrol, puncak tekanan mencapai 428,43 kilopascal pada radius 2 meter dari bom. Tekanan ini 40 persen lebih kuat daripada ledakan TNT yang sebanding, tetapi panas yang dihasilkannya jauh lebih besar.

Keunggulan

Bom hidrogen ini tidak hanya memunculkan satu ledakan tunggal. Bom ini mengeluarkan bola api yang terus membakar hingga beberapa detik sehingga bisa menjangkau area yang lebih luas.

Panas yang berlangsung lama ini cocok untuk menyapu bersih pasukan musuh yang terpencar-pencar di area terbuka. Adapun energinya bisa juga dikonsentrasikan ke satu titik

Tentara Pembebasan Rakyat atau militer Tiongkok bisa menggunakan bom itu untuk menghalangi akses ke rute-rute penting dengan membakar sebagian jalan dan melumpuhkan layanan penting dengan cara menargetkan pembangkit listrik atau pusat komunikasi.

Di samping itu, Tiongkok bisa menyerang klaster peralatan atau personel tanpa menghancurkan seluruh wilayah.

Adapun awal tahun ini Tiongkok meresmikan pabrik produksi massal magnesium hidrida di Provinsi Shaanxi. Pabrik itu mampu memproduksi 150 ton magnesium hidrida setiap tahun.

Jumlah itu sangat besar karena magnesium hidrida yang sangat reaktif dan hanya bisa diproduksi di laboratorium sekitar beberapa gram per hari.

Tiongkok diduga bangun pusat kajian termonuklir

Sementara itu, RBC-Ukraine melaporkan awal tahun ini citra satelit menujukkan fasilitas yang terlihat seperti pusat kajian nuklir baru di Tiongkok.

Fasilitas itu berada di Mianyang, sebuah kota di Tiongkok bagian barat daya. Disebutkan bahwa fasilitas itu bisa membantu pengembangan senjata nuklir.

Adapun tahun lalu Amerika Serikat dan Tiongkok dilaporkan mulai membahas persoalan senjata nuklir.

Pembahasan itu dilakukan secara informal dan merupakan yang tertama kalinya dalam lima tahun terakhir.

Seorang perwakilan Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pembicaraan seperti itu memang berguna, tetapi tetap tidak bisa menggantikan perundingan resmi.

Dalam perundingan itu, delegasi AS takut bahwa Tiongkok akan mengeluarkan ancaman nuklir jika gagal menguasai Taiwan.

“Mereka (delegasi Tiongkok) berkata kepada pihak AS bahwa mereka sangat yakin bisa unggul dalam perang konvensional dalam persoalan Taiwan tanpa menggunakan senjata nuklir,” kata David Santoro yang mengorganisir pembicaraan itu.

Sentimen: negatif (100%)