Sentimen
Negatif (100%)
21 Apr 2025 : 13.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Malang

Kasus: pelecehan seksual

Datangi TKP, Polisi Bakal Panggil Dokter RS Persada Malang yang Diduga Lecehkan Pasien - Halaman all

21 Apr 2025 : 13.29 Views 24

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Datangi TKP, Polisi Bakal Panggil Dokter RS Persada Malang yang Diduga Lecehkan Pasien - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Satreskrim Polresta Malang Kota mendatangi Persada Hospital Malang yang berlokasi di Jalan Raden Panji Suroso, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), pada Sabtu (19/4/2025).

Kedatangan polisi tersebut yakni dalam rangka penyelidikan atas kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter terhadap pasien di Persada Hospital Malang.

Sebulumnya, pada Jumat (18/4/2025), Polresta Malang Kota telah menerima laporan dari QAR (31), wanita asal Bandung, Jawa Barat (Jabar) yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh dokter di rumah sakit swasta itu.

Dokter yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual ini adalah pria berinisial AY.

"Pada Sabtu (19/4/2025) siang kemarin, kami telah mendatangi Persada Hospital," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh kepada SuryaMalang.com, Minggu (20/4/2025).

"Jadi, kami melakukan pengumpulan alat bukti dan petunjuk lainnya yang ada di rumah sakit tersebut," sambungnya.

Selain itu, pihak kepolisian juga mengecek langsung kamar rawat inap yang diduga tempat kejadian perkara (TKP) pelecehan seksual tersebut.

Diketahui bahwa TKP berada di ruang kamar VIP Alamanda.

"Kami belum memeriksa atau meminta keterangan dari saksi pihak rumah sakit. Kami sebatas masih cek TKP dulu serta mengecek CCTV, untuk kemudian menyusun rencana lidik serta sidik," kata Soleh.

Soleh mengaku bahwa pihaknya akan memanggil dokter AY selaku terlapor guna menjalani pemeriksaan di Polresta Malang Kota.

"Segera kami lakukan, terkait pemanggilan kepada terduga pelaku (dokter AY)," sebut Soleh.

Adapun sebelumnya, Dokter Forensik dan Medikolegal sekaligus Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi Persada Hospital Malang, Galih Endradita, membenarkan adanya kamera CCTV yang terpasang di area dalam rumah sakit.

Namun, kamera CCTV itu hanya terpasang di beberapa titik dan tidak sampai mencakup area dalam kamar rawat inap.

Hal itu didasarkan pada asas kerahasiaan rumah sakit serta menjaga privasi pasien.

"Yang terpantau CCTV, yaitu area publik serta bagian lorong dan di area Unit Gawat Darurat (UGD)," ujar Galih dalam konferensi pers pada Jumat lalu.

"Tetapi kalau di bagian dalam kamar, itu tidak boleh tertangkap CCTV karena itu ada kaidahnya," katanya.

Kronologi

Kasus dugaan pelecehan seksual kali ini diunggah oleh akun X @Malangraya_info pada Selasa (15/4/2025), dengan judul 'Viral dugaan aksi pelecehan yang terjadi di salah satu RS Swasta di Kota Malang'.

Unggahan tersebut berisi utas mengenai curhatan korban.

QAR bercerita kejadian tak menyenangkan yang dialaminya itu terjadi pada September 2022 saat ia berlibur ke Malang.

"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," kata QAR saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu (16/4/2025), dilansir SuryaMalang.com.

Korban kemudian mencari informasi secara online tentang rumah sakit terbaik di Malang dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekira jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus," jelas QAR.

Dalam pemeriksaan tersebut, QAR didiagnosis mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.

Namun, hasil rontgen tersebut rupanya tidak langsung keluar.

AY lalu mengarahkan QAR ke bagian meja perawat dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp.

"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," ungkap QAR.

Setelah itu, korban diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Namun, karena kondisinya tak membaik, pada malam harinya QAR kembali lagi ke rumah sakit tersebut untuk diobservasi lalu dipindahkan ke ruangan kamar VIP.

Keesokan harinya pada 27 September 2022, hasil rontgen pasien akhirnya keluar.

QAR sempat terkejut karena yang memberitahu lewat WA tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor rumah sakit, melainkan nomor dari dokter AY.

Mulanya korban QAR berpikiran positif karena hanya sekadar mengabarkan hasil rontgen.

Akan tetapi, AY justru semakin intens mengirim chat yang justru mengarah ke hal pribadi.

"Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas karena saya merasa dokter kok seperti ini," ujar QAR.

Ketika korban menjalani rawat inap, tiba-tiba AY melakukan kunjungan ke kamar korban sambil membawa stetoskop.

Saat itu QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.

Tabiat aneh pelaku pun mulai terlihat, dimulai saat AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra," sebut QAR.

"Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya saya menuruti dan membuka bra," imbuhnya.

Setelah itu, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif dari QAR.

Tak lama kemudian, AY pun mengeluarkan ponselnya.

"Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP," beber QAR.

"Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat," tambahnya.

AY pun menghentikan aksinya dan langsung keluar kamar.

Pada keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi sudah membaik.

Setelah memberanikan dirinya selama 2 tahun sejak kejadian, korban akhirnya membuka kasus ini di publik.

Terancam Dipecat

Persada Hospital Malang kini terus melakukan penyelidikan internal atas kasus pelecehan seksual terhadap pasien yang diduga dilakukan oleh dokter AY.

Dokter AY juga telah dinonaktifkan untuk sementara waktu selama proses persidangan etik dan disiplin terhadap dirinya berlangsung.

Bukan itu saja, dokter AY juga terancam dipecat dari rumah sakit swasta di Malang tempatnya bekerja saat ini jika terbukti bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pelecehan Seksual Dokter AY ke Pasien, Polisi Datangi Persada Hospital Malang, Cek Lokasi Kejadian

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan)

Sentimen: negatif (100%)