Sentimen
Negatif (88%)
20 Apr 2025 : 12.00
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Tel Aviv, Yerusalem

Kasus: penembakan

Tokoh Terkait
Sergei Shoigu

Sergei Shoigu

Houthi Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper ke-21 AS, Kerugian Amerika Tembus Rp 12,3 Triliun - Halaman all

20 Apr 2025 : 12.00 Views 34

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Houthi Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper ke-21 AS, Kerugian Amerika Tembus Rp 12,3 Triliun - Halaman all

Houthi Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper ke-21 AS, Kerugian Tembus Rp 12,3 T

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok bersenjata Houthi di Yaman mengklaim telah menembak jatuh pesawat nirawak militer AS MQ-9 Reaper hari ini, Minggu (20/4/2024)

Ini merupakan pesawat nirawak ke-21 yang ditembak jatuh sejak 7 Oktober 2023, tanggal Israel memulai serangan militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza yang terkepung.

Penembakan jatuh pesawat tak berawak MQ-9 Reaper ke-21 terjadi hanya beberapa jam setelah petempur Houthi berhasil menembak jatuh pesawat tak berawak ke-20 di wilayah udara Sanaa, yang kemudian dikonfirmasi oleh pejabat senior militer AS.

Penembakan jatuh drone MQ-9 Reaper ke-21 dikonfirmasi oleh juru bicara kelompok Houthi.

Drone MQ-9 Reaper ke-21 yang ditembak jatuh oleh pejuang Houthi adalah drone Reaper ke-6 yang berhasil ditembak jatuh sejak 15 Maret ketika jet tempur AS memulai serangan udara harian terhadap posisi kelompok bersenjata itu di Yaman.

Setiap drone MQ-9 Reaper yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika, General Atomics Aeronautical Systems (GASI), diperkirakan berharga US$35 juta (atau setara Rp 590 M) tiap unitnya.

Ini adalah drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) yang tidak hanya mampu melakukan misi pengawasan, intelijen dan pemantauan, tetapi juga dapat dilengkapi dengan rudal dan sistem persenjataan lainnya untuk melakukan serangan udara.
 
"Dengan ditembak jatuhnya pesawat nirawak MQ-9 Reaper ke-21, militer AS diperkirakan menderita kerugian sebesar US$735 juta (Rp 12,3 Triliun) setelah 21 pesawat nirawak canggihnya ditembak jatuh oleh pejuang Houthi," menurut seorang pengamat militer dilansir DSA, Minggu.

Drone canggih MQ-9 Reaper milik pasukan Amerika Serikat dibidik sistem pertahanan udara Houthi Yaman. Ini menjadi drone ke-13 yang ditembak jatuh. Houthi juga menyerang Bandara Ben Gurion, Tel Aviv Israel dan pembangkit listrik di Yerusalem, Israel. (DSA/Tangkap Layar) Seputar MQ-9 Reaper

Militer AS menggunakan drone MQ-9 Reaper yang dikembangkan oleh General Atomics Aeronautical Systems (GASI) untuk memastikan bahwa perairan di lepas pantai Yaman aman untuk digunakan oleh kapal komersial, selain untuk mencari target di daratan Yaman.

MQ-9 Reaper canggih buatan AS mampu terbang selama 27 jam tanpa henti pada ketinggian 50.000 kaki dan membawa muatan seberat lebih dari 1,7 ton termasuk sistem sensor dan komponen elektronik sensitif.

Drone MQ-9 Reaper, yang dioperasikan terutama untuk operasi dan misi Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian (ISR), juga dapat dilengkapi dengan rudal "Hellfire", GBU-12 Paveway II, GBU-38 Joint Direct Attack Munition (JDAM) untuk tujuan serangan.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2021, militer Amerika Serikat (terutama Angkatan Udara Amerika Serikat – USAF) dilaporkan mengoperasikan lebih dari 300 drone MQ-9 Reaper, yang pertama kali diperkenalkan ke militer Amerika Serikat pada tahun 2007.

Militer AS dilaporkan berencana untuk memensiunkan pesawat tak berawak MQ-9 Reaper pada tahun 2035.

Pesawat tak berawak MQ-9 Reaper AS diyakini ditembak jatuh menggunakan rudal mode ganda Saqr-358.

Rudal Saqr 358 dikembangkan oleh Iran, diyakini melalui Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2019.

Industri pertahanan Iran biasanya menggunakan metode rekayasa balik dan keahlian lokal untuk memproduksi sistem persenjataan yang efektif dengan biaya rendah, seperti yang terlihat pada desain Saqr 358 yang juga menggunakan komponen komersial yang tersedia secara luas.

Rudal ini secara resmi diluncurkan di Teheran pada tahun 2023 saat kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, meskipun pada kenyataannya telah digunakan secara aktif oleh kelompok proksi Iran setidaknya sejak tahun 2019.

(olan/dsa/*)

Sentimen: negatif (88.9%)