Sentimen
Positif (100%)
20 Apr 2025 : 01.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Klaten

Kunjungi Taman Kehati dan Area Konservasi di Klaten-Boyolali, Menteri LH Dorong Skema PJL - Halaman all

20 Apr 2025 : 01.07 Views 32

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Kunjungi Taman Kehati dan Area Konservasi di Klaten-Boyolali, Menteri LH Dorong Skema PJL - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Aqua Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali, Sabtu (19/4/2025).

Hanif melihat langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL).

Konservasi sumber daya air dinilai menjadi salah satu fokus jangka panjang pemerintah.

Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup secara konsisten mendorong berbagai upaya konservasi yang terintegrasi, inklusif dan berkelanjutan.

Dalam kunjungannya, Hanif mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di wilayah sub-DAS Pusur.

“Penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur yang melibatkan partisipasi aktif multipihak, di mana terjalin kolaborasi yang baik antar kelompok masyarakat seperti Pusur Institute, pelaku industri seperti Aqua, pemerintah Kabupaten Boyolali, serta pemerintah Kabupaten Klaten, membentuk sinergi yang mulus dalam upaya konservasi," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Konservasi sumber daya alam dari hulu ke hilir dinilai Hanif menjadi hal yang sangat penting.

"Karena ekosistem bersifat saling terhubung. Saya berharap skema PJL yang melibatkan berbagai sektor seperti ini dapat discale-up dan direplikasi di berbagai wilayah lainnya di Indonesia," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus memperkenalkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan.

Peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi multipihak dalam upaya pemanfaatan sumber daya yang efektif dan berkelanjutan.

Sementara itu VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir mempertegas tekad perusahaan dalam membantu pemerintah menciptakan kelestarian lingkungan.

“Kami menyadari bahwa mendorong keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat," ungkapnya.

Hal itu, ungkap Vera, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk melestarikan lingkungan.

"Skema PJL ini memberikan insentif kepada masyarakat yang berperan aktif dalam konservasi sumber daya alam sekaligus memastikan terjaganya ketersediaan air,” ungkapnya

Pendekatan Kolaboratif Terintegrasi Melalui Skema PJL

Lebih lanjut, PJL disebut dapat mendorong kolaborasi antara industri, masyarakat, dan lembaga untuk menjaga ketersediaan air melalui insentif atas praktik konservasi terintegrasi.

Skema ini telah diinisiasi bersama pemerintah daerah setempat, mitra LSM dan komunitas di berbagai wilayah Sub DAS seperti Cicatih, Jawa Barat; Kedunglarangan, Jawa Timur; Rejoso, Jawa Timur; Ayung, Bali; serta Pusur, Jawa Tengah.

Pendekatan PJL memberikan penghargaan kepada masyarakat yang menerapkan teknik seperti sumur resapan, rorak, pupuk organik, dan agroforestri.

Industri berkontribusi melalui dukungan uang dan/atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang, sementara mitra LSM menjembatani koordinasiantar pihak serta menentukan nilai insentif berdasarkan faktor seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan jenis konservasi yang dilakukan.

Bupati Boyolali, Agus Irawan mengatakan program ini tidak hanya tentang memberikan insentif, tetapi juga mendorong kesadaran dan praktik pertanian di hulu yang mampu mencegah erosi dan menjaga keseimbangan air tanah di hilir.

"Selain berdampak positif bagi ekosistem, program ini juga menguntungkan secara ekonomi. Terlebih, debit mata air di sekitar kawasan konservasi berhasil menunjukkan tren yang lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.

Pemkab Boyolali berharap akan lebih banyak masyarakat dan petani yang terlibat dalam inisiatif ini serta dapat direplikasi di wilayah konservasi lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo turut menyampaikan dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku industri serta seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.

"Jadi jangan sampai kita terlena dan tidak menjaga air dari sumbernya,” ungkapnya.

Upaya Konservasi Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur

Diketahui, Aqua bersama Pusur Institute menjalankan upaya konservasi terintegrasi di wilayah sepanjang sub-DAS Pusur.

Inisiatif yang telah dijalankan di kawasan hulu termasuk pengembangan Kecamatan Konservasi Tamansari, pembuatan sumur resapan, lubang biopori dan pembangunan Embung Tirta Mulya di Kabupaten Boyolali.

Di kawasan tengah, beberapa upaya yang dilakukan termasuk penerapan pertanian ramah lingkungan serta perbaikan jaringan irigasi, serta di kawasan hilir, program konservasi “Revitalisasi Jogo Toya Kamulyan” bersama Forum Relawan Irigasi.

“Sejalan dengan komitmen kami, Aqua percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Kolaborasi multi pihak menjadi kunci mewujudkan pengelolaan ekosistem sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir."

"Kami percaya upaya yang dilakukan secara konsisten dengan melibatkan banyak pihak dapat meningkatkan kontribusi positif pada pelestarian dan lingkungan yang lebih keberlanjutan,” tutup Vera.

(Tribunnews.com)

Sentimen: positif (100%)