Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Tanjung Priok
Kasus: Kemacetan
Bongkar Muat di NPCT 1 Ditargetkan Kembali Normal Minggu Ini Megapolitan 18 April 2025
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
/data/photo/2025/02/11/67ab07f7b9f22.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Bongkar Muat di NPCT 1 Ditargetkan Kembali Normal Minggu Ini Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo menargetkan bongkar muat di New Priok Container Terminal (NPCT) 1, Jakarta Utara kembali normal pada Minggu (20/4/2025). "Mudah-mudahan minggu nanti, ini sudah benar-benar clear semua, tidak ada sisa lagi," ujar Drajat saat ditemui di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok , Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025). Drajat menjelaskan saat ini pihaknya berupaya membatasi parameter aktivitas bongkar muat di NPCT 1 dan mengalihkannya ke terminal lain. Hal ini dilakukan karena terjadi lonjakan volume penerimaan dan pengiriman kontainer di terminal tersebut. "Kami pelan-pelan untuk mengurai sampai dengan hari ini. Karena masing-masing (terminal) memang sudah ada request receiving delivery-nya yang kami akan segera rilis. Tapi, tidak sporadis," kata dia. Dia juga mengungkapkan penyebab kemacetan panjang yang melanda kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak Rabu (16/4/2025) malam hingga Jumat (18/4/2025) pagi. Kemacetan disebabkan oleh peningkatan aktivitas bongkar muat di Terminal NPCT 1 akibat keterlambatan tiga kapal asing yang bersandar. “NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya sudah datang satu minggu lalu. Tiga kapal ini, yang dua seharusnya datang minggu lalu, satunya lagi harusnya datang 24 jam sebelumnya,” kata Drajat. Drajat menjelaskan, lalu lintas kapal beroperasi dengan rute dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain dan rute tersebut berskala internasional. “Jadi keterlambatannya memang bukan by design kami atau by design mereka (tiga kapal), tetapi dari port sebelumnya. Port sebelumnya ini mengalami delay, delay, delay pada akhirnya sampai ke kami ini mengalami delay,” ujar dia. “Ini seperti pesawat delay, satu bandara akan menyebabkan delay di bandara lain. Ini sama, pelabuhan sebelumnya delay, ya selanjutnya akan delay,” tambah dia. Sementara, Pelindo tidak memprediksi bahwa keterlambatan tiga kapal ini juga berimbas pada peningkatan volume bongkar muatan. “Tapi kalau sudah datang tentunya kami akan terimakan gitu. Tidak ada (sanksi terhadap tiga kapal yang telat bersandar),” kata dia. Ditambah lagi, perusahaan mengejar waktu sebelum libur panjang yang jatuh pada Jumat (18/4/2024) hingga Minggu (20/4/2025). “Itu secara bersama-sama sehingga terminal kami akhirnya dapat order kurang lebih 4.200 kontainer yang harus dirilis. Yang tadinya harusnya 2.500, kemampuannya dirilis 4.200,” ungkap dia. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (96.6%)