Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jatinegara, Kemayoran, Pisangan Baru, Tanjung Priok, Warakas
Kasus: Kemacetan
Naik Bajaj dari Pisangan ke Warakas Malah Terjebak Macet Ekstrem di Priok, Daryono Cuma Bisa Pasrah
Tribunnews.com
Jenis Media: News

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Kemacetan parah berjam-jam yang terjadi di ruas jalan akses ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tak cuma berdampak pada truk trailer dan kendaraan pribadi.
Angkutan umum roda tiga alias bajaj juga ikut terjebak kemacetan parah yang terjadi lebih dari 24 jam itu.
Di tengah kepadatan kendaraan Kamis malam, terlihat sebuah bajaj berwarna biru yang terjebak di antara truk trailer.
Bajaj itu membawa penumpang berjumlah empat orang, yang terdiri dari Daryono dan istri serta anak-anaknya.
Daryono menceritakan, ia awalnya berangkat dari kawasan Pisangan Baru, Jatinegara, menuju Warakas, Tanjung Priok menggunakan bajaj tersebut.
Baik sopir dan Daryono tak mengetahui bahwa perjalanan mereka akan terjebak kemacetan parah.
"Saya dari Pisangan mau ke Warakas, macetnya dari sebelum magrib. Naik bajaj. Terjebak macet, sebelumnya nggak tahu kalau lewat sini macet. Biasanya sih kagak macet," kata Daryono, Kamis malam.
Daryono berangkat dari Pisangan Baru sejak sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, hingga pukul 21.30 WIB, dirinya masih terjebak kemacetan di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ia pun hanya bisa pasrah menunggu pergerakan kendaraan di tengah kemacetan itu.
"Mau gimana lagi suruh nunggu sampai lancar, mau balik lagi nggak bisa putar balik. Ada 3 jam kejebak macet dari sebelum magrib," ucapnya.
Daryono mengaku menyesal harus melalui jalur ke arah pelabuhan.
Jika ia tahu ada macet, pastinya akan memilih jalur alternatif lainnya menuju ke rumah kerabatnya di Warakas.
"Kalau tahu macet gini mah mendingan kita lewat Kemayoran tadi. Tadi pas di ITC turun flyover itu sudah macet, sudah nggak berkutik dari sore, dari sebelum magrib. Kalau tau macet mah nggak lewat sini," ucap dia.
Di sisi lain, Daryono juga enggan berganti naik ojek ataupun berjalan kaki, mengingat ia membawa istri dan anak-anaknya.
"Jalan kaki jauh lagi, kasihan anak-anak. Mau naik ojek tambah biaya lagi, ya udah lah tanggung," pungkas dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Sentimen: negatif (99.9%)