Sentimen
Positif (44%)
18 Apr 2025 : 08.53
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Hewan: Ayam

Kasus: Insiden penembakan, pembunuhan, penembakan

Tokoh Terkait

Emosinya Keluarga saat Rekonstruksi Kasus 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Sebut Pelaku Biadab - Halaman all

18 Apr 2025 : 08.53 Views 25

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Emosinya Keluarga saat Rekonstruksi Kasus 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Sebut Pelaku Biadab - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, Lampung - Proses rekonstruksi penembakan tiga anggota polisi yang terjadi di lokasi judi sabung ayam di Negeri Batin, Way Kanan, Lampung, memicu emosi mendalam dari keluarga korban.

Mereka menilai banyak kejanggalan dalam rekonstruksi yang digelar oleh Denpom II/3 Lampung, pada Kamis (17/4/2025).

Rekonstruksi ini dilakukan setelah insiden penembakan yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota polisi.

Mereka adalah AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta.

Penembakan tersebut terjadi saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik pada Senin, 17 April 2025.

Tanggapan Keluarga Korban

Ibu Bripda Ghalib, Suryalina, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap hasil rekonstruksi.

"Apa yang ditampilkan dalam proses rekonstruksi tersebut bertentangan dengan fakta sebenarnya di TKP," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa anaknya tidak melakukan penembakan terlebih dahulu seperti yang dituduhkan.

Haryanti, kakak dari Aipda Petrus Apriyanto, juga menyatakan ketidakpuasannya.

"Kami meminta keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya. Itu pembunuhan berencana menurut kami," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa adiknya meninggalkan seorang anak yang masih kecil.

Permintaan Keadilan

Suryalina menilai pelaku sebagai "pembunuh yang biadab" dan meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati.

"Saya sudah tanya ke temannya yang menjadi saksinya langsung dan tidak ada. Kejam sekali mereka yang membunuh anak saya," ungkapnya.

Sapril, keponakan AKP Lusiyanto, juga menyoroti ketidaksesuaian dalam adegan rekonstruksi.

"Kami tidak mengeklaim tidak sesuai, tapi memang tidak sesuai dengan fakta yang ada," katanya.

Ia juga meminta agar persidangan digelar secara terbuka untuk memastikan keadilan bagi para korban.

Proses rekonstruksi yang dilakukan oleh Denpom II/3 Lampung tidak hanya menimbulkan banyak pertanyaan dari keluarga korban, tetapi juga menambah kesedihan dan kemarahan mereka.

Keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan secepatnya, dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

(TribunLampung.co.id/Noval Andriansyah)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sentimen: positif (44.4%)