Sentimen
Positif (50%)
17 Apr 2025 : 21.28
Informasi Tambahan

BUMN: Baznas

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Senayan

Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Persiapan Palestina Merdeka

17 Apr 2025 : 21.28 Views 34

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Persiapan Palestina Merdeka

PIKIRAN RAKYAT - Rencana Presiden RI Prabowo Subianto mengevakuasi warga Palestina di Gaza ke Indonesia menuai pro kontra. Gelombang penolakan diketahui lebih tinggi dari kalangan masyarakat. Namun, MPR RI justru sepakat dengan sang Kepala Negara.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengungkapkan, rencana pemindahan sementara masyarakat Gaza ini adalah salah satu bagian dari persiapan negara Palestina merdeka.

"Itu dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari persiapan Palestina yang merdeka," ucapnya, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 17 April 2025.

Muzani menambahkan, rencana evakuasi tersebut bertujuan demi mempersiapkan tenaga-tenaga mumpuni bagi Palestina ketika kemerdekaan sudah bisa dicapai. Pasalnya, RI akan menyasar kelompok tenaga medis hingga pendidik.

"Yang dilakukan oleh Presiden Prabowo yang merencanakan untuk melakukan evakuasi warga Gaza ke Indonesia itu adalah tenaga-tenaga medis, tenaga-tenaga pendidik," kata Muzani.

"Ketika Palestina merdeka, pascaperang selesai, maka yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun fisik karena itu negara-negara sekitar Palestina sudah mulai menghitung biaya yang diperlukan untuk melakukan pembangunan rekonstruksi bagi Palestina," ucapnya lagi.

Menurut Muzani, sejumlah negara tetangga Palestina saat ini sedang mengupayakan rekonstruksi usai genosida Israel berakhir, membangun insfrastruktur Palestina sebagai sebuah negara utuh.

Ia juga menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara yang sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina, kini tengah menyiapkan bantuan untuk membangun kembali wilayah Palestina yang hancur akibat serangan Israel.

"Baznas, misalnya, itu akan merencanakan rekonstruksi bahkan pembangunan kembali masjid, rumah sakit dan sekolah-sekolah Indonesia yang dibangun di tanah Palestina untuk rakyat Palestina," ujarnya.

"Maka yang diperlukan adalah bagaimana mengisi dokter-dokter, tenaga pendidik, dan para guru yang sekarang ini menjadi korban gugur dalam peperangan terhadap Israel. Jumlahnya makin rendah, makin kecil," katanya.

Sebab, imbuhnya, tenaga-tenaga tersebut akan dididik, baik medis ataupun nonmedis di Indonesia, sebagai bagian dari persiapan pembangunan kembali sumber daya manusia di Palestina.

Oleh sebab itu, Muzani menggarisbawahi dukungan yang diberikan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo bagi kemerdekaan Palestina tidak hanya mencakup dukungan politik, melainkan mencakup pula dukungan fisik.

"Dukungan fisik dalam arti pembangunan masjid, rumah sakit, sekolah, termasuk upaya kita mempersiapkan bagaimana sekolah dan rumah sakit itu diisi oleh dokter-dokter yang memiliki kapasitas yang memadai bagi kebutuhan rakyat Palestina," kata dia.

Rencana Prabowo Soal Gaza

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke lima negara di kawasan Timur Tengah, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania, guna meminta dukungan atas rencana Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Tanah Air.

Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia siap melaksanakan rencana tersebut apabila mendapat persetujuan dari seluruh pihak terkait, termasuk negara-negara yang saat ini terlibat aktif dalam memberikan bantuan kepada rakyat Palestina di Gaza.

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut," kata Presiden Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu, 9 April 2025 dini hari. ***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: positif (50%)