Sentimen
Negatif (99%)
17 Apr 2025 : 14.54
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Gaza Menjadi Kuburan Massal bagi Warga Palestina dan Orang-Orang yang Datang untuk Membantu

17 Apr 2025 : 14.54 Views 32

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

Gaza Menjadi Kuburan Massal bagi Warga Palestina dan Orang-Orang yang Datang untuk Membantu

PIKIRAN RAKYAT - Gaza digambarkan sebagai ‘kuburan massal’ imbas serangan tanpa henti yang dilakukan Israel. Sejak serangan Oktober 2023 lalu hingga saat ini, Israel telah menewaskan 51.025 orang dan 116.343 warga lainnya mengalami luka-luka.

Kondisi di Gaza juga diperparah dengan tidak bisa masuknya bantuan internasional ke Gaza sejak lebih dari sebulan yang lalu. Hal ini telah dikecam banyak pihak dari seluruh dunia.

Doctors Without Borders (MSF) pada Rabu, 16 April 2025 bahkan menyebut Gaza sebagai kuburan massal. Tak hanya warga sipil yang menjadi korban, para pekerja kemanusiaan di Gaza juga banyak yang menjadi korban.

"Kehidupan warga Palestina sekali lagi dihancurkan secara sistematis. Serangkaian serangan mematikan selama tiga minggu terakhir oleh pasukan Israel telah menunjukkan pengabaian yang mencolok terhadap keselamatan pekerja kemanusiaan dan medis di Gaza," demikian pernyataan MSF.

Pada 30 Maret 2025 di Rafah, Gaza Selatan, ditemukan 15 jenazah petugas medis dan ambulans yang mereka tumpangi di sebuah kuburan massal. Atas temuan ini, MSF menyerukan investigasi internasional dan independen atas serangan terhadap pekerja bantuan.

"Pembunuhan pekerja kemanusiaan yang mengerikan ini adalah contoh lain dari pengabaian total yang ditunjukkan oleh pasukan Israel atas perlindungan pekerja kemanusiaan dan medis. Keheningan dan dukungan tanpa syarat dari sekutu terdekat Israel semakin memperkuat tindakan ini," kata Claire Magone, direktur umum MSF Prancis dilaporkan Anadolu Agency.

Badan bantuan medis tersebut juga mengkritik kegagalan Sistem Notifikasi Kemanusiaan, sebuah mekanisme yang dimaksudkan untuk mengoordinasikan pergerakan yang aman dengan pasukan Israel.

“Hampir tidak memberikan jaminan perlindungan apa pun. Kami menyaksikan secara langsung kehancuran dan pemindahan paksa seluruh penduduk di Gaza," kata Amande Bazerolle, koordinator darurat MSF di Gaza.

"Gaza telah berubah menjadi kuburan massal warga Palestina dan mereka yang datang untuk membantu mereka," ujarnya

"Karena tidak ada tempat yang aman bagi warga Palestina atau mereka yang berusaha membantu mereka, respons kemanusiaan mengalami kesulitan berat akibat ketidakamanan dan kekurangan pasokan yang parah, sehingga masyarakat hanya memiliki sedikit, jika ada, pilihan untuk mengakses perawatan," tuturnya.

AS berikan syarat

Soal situasi di Gaza, utusan utama Presiden AS Donald Trump, Adam Boehler mengatakan serangan ke Gaza bisa dihentikan jika kelompok pejuang Palestina, Hamas membebaskan semua tawanan yang tersisa.

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa pertempuran akan segera berakhir, segera jika para sandera dibebaskan. Pada hari para sandera dibebaskan, pertempuran akan berakhir," katanya dilaporkan Al Jazeera.

Boehler menegaskan saat ini ‘bola’ ada di tangan Hamas soal situasi di Gaza. Namun, jika semua tahanan belum dibebaskan maka tidak akan ada perubahan berarti terkait situasi Gaza.

"Mereka dapat menghubungi kapan saja. Hamas dapat mengakhiri ini. Tidak ada tindakan yang akan diambil sebelum semua sandera dibebaskan,” tuturnya.

"Langkah pertama adalah membebaskan semua sandera. Langkah kedua adalah, mari kita selesaikan masalah ini hari berikutnya," ujarnya.

Boehler tidak menjelaskan secara gamblang soal ‘hari berikutnya’. Namun, dia merujuk pada usulan Trump dalam pemindahan massal warga Palestina dari Gaza ke negara lain.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (99.6%)