Sentimen
Tim Medis Saudi Tiba di Suriah, Siap Lakukan 95 Operasi Jantung - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Tim medis dari Pusat Bantuan dan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) resmi mendarat di Bandara Internasional Damaskus, Suriah, pada hari Selasa (15/4/2025).
Kedatangan mereka menjadi bagian dari misi kemanusiaan yang menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan di wilayah yang terdampak konflik.
Dilansir Saudi Gazette, delegasi terdiri dari 24 tenaga medis spesialis, termasuk ahli bedah jantung terbuka dan spesialis kateterisasi.
Mereka datang dengan misi utama untuk melaksanakan 95 prosedur jantung, yang mencakup 15 operasi jantung terbuka dan 80 prosedur kateterisasi.
Para pasien yang akan ditangani telah dipilih berdasarkan hasil evaluasi medis sebelumnya.
Tim juga akan melakukan penilaian kesehatan komprehensif bagi pasien lain yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Kerja Sama Medis Arab-Suriah
Misi ini merupakan bagian dari Program Relawan Saudi Hope, yang dijalankan bekerja sama dengan Sektor Pelatihan dan Pengembangan Kesehatan Suriah.
Melalui program ini, Arab Saudi ingin mendukung sektor medis Suriah, terutama setelah infrastruktur kesehatan di negara tersebut mengalami kerusakan parah akibat perang yang berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Transfer Ilmu untuk Tenaga Lokal
Tidak hanya melakukan operasi, proyek ini juga menargetkan transfer keahlian medis kepada tenaga profesional Suriah.
Sebanyak 15 tenaga kesehatan lokal akan mendapatkan pelatihan intensif dalam berbagai aspek pelayanan medis.
Pelatihan mencakup praktik di ruang operasi, unit perawatan intensif (ICU), hingga manajemen fasilitas medis.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan rumah sakit lokal dalam memberikan layanan jangka panjang.
Harapan Baru di Tengah Krisis
Menurut laporan SANA (Syrian Arab News Agency), kedatangan tim medis Saudi disambut antusias oleh otoritas kesehatan Suriah.
Mereka menilai kerja sama ini sebagai langkah penting untuk memulihkan sistem kesehatan nasional yang sempat lumpuh akibat perang dan sanksi ekonomi.
Dukungan medis dari luar negeri seperti ini dinilai sangat membantu, terutama untuk penyakit-penyakit kronis yang membutuhkan perawatan spesialis.
Program Saudi Hope menjadi salah satu contoh nyata bagaimana diplomasi kemanusiaan bisa membuka jalan bagi kolaborasi lintas negara di tengah krisis geopolitik.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Sentimen: positif (99.2%)