Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pekanbaru
Kasus: Narkoba
Tokoh Terkait
14 Napi Dugem & Pesta Narkoba di Rutan Pekanbaru, Menteri Imipas Siap Beri Sanksi Pejabat yang Lalai - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Regional

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto menanggapi soal viralnya video 14 narapidana yang diduga dugem dan melakukan pesta narkoba di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Pekanbaru, Riau.
Agus menegaskan, pihaknya tak segan memberikan sanksi kepada pejabat yang terlibat dan terbukti lalai sehingga menyebabkan aksi dugem 14 napi tersebut.
Kini Agus telah menerjunkan timnya ke Rutan Kelas I Pekanbaru untuk menyelidiki lebih lanjut.
"Tim sedang turun dan pasti akan ada sanksi kepada pejabat yang lalai atau bahkan sengaja tidak menjalankan tugasnya dengan baik," kata Agus dilansir Kompas.com, Rabu (16/4/2025).
Meski demikian, Agus masih belum bisa mengungkap siapa saja pejabat yang terlibat dan akan diberikan sanksi.
Karena timnya masih harus melakukan pemeriksaan pada para pejabat dan petugas di Rutan Kelas I Pekanbaru.
"Tunggu hasil tim yang turun dan pasti mereka yang bertanggung jawab diperiksa dan bila ada kesalahan akan diberi sanksi," ungkap Agus.
Kepala Rutan Pekanbaru dan Kepala Pengamanan Dicopot
Buntut kejadian dugaan belasan napi dugem hingga pesta miras-narkoba, Kepala Rutan, Bastian Manalu dan Kepala Pengamanannya, Arie Jelfri, dicopot dari jabatannya.
Kepala Kanwil (Kakanwil) Ditjen Pemasyarakatan Riau, Maizar menyebut, kedua pejabat Rutan Pekanbaru itu sementara sudah ditarik ke kantor wilayah untuk menjalani pemeriksaan.
“Sudah ditunjuk penggantinya, Plh (Karutan Pekanbaru), dari Kabid pengamanan Kanwil. Nimrot Sihotang. Sementara Plh-nya beliau,” ujar Maizar, Rabu (16/4/2025).
Maizar menyebut, Kepala Rutan dan Kepala Pengamanan, dinilai merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini.
“Karena yang bertanggung jawab adalah Karutan dan Kepala Pengamanan. Kita periksa, sementara mereka berdua kita bebas tugaskan, dan ditunjuk Plh-nya,” ulas Maizar.
Maizar turut menyatakan, akan menindak tegas jika terbukti ada indikasi keterlibatan petugas Rutan Kelas I Pekanbaru terkait kejadian yang viral.
Sementara ini kata Maizar, pemeriksaan kini juga tengah dilakukan terhadap tahanan dan narapidana.
“Kalau ada indikasi petugas kita periksa lagi, ada tidak keterlibatan petugas di situ? Tentu akan kita periksa, akan kita berikan sanksi yang terukur,” terang Maizar, Rabu (16/4/2025).
“Kalau memang ada keterlibatan petugas, kita nggak main-main dalam hal ini,” tambahnya.
Maizar mengungkapkan sudah ada beberapa barang bukti yang disita.
“Sudah disita (beberapa barang bukti). Sesuai rencana kalau memang bermasalah kita hukum,” tuturnya.
Maizar berujar, razia rutin sebenarnya sudah sering dilaksanakan. Termasuk melibatkan aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri.
“Sebenarnya sudah rutin, cuma entah gimana ini bisa kecolongan begini, makanya kita cek ulang apa ada keterlibatan petugas di situ, kalau ada ya kita berikan sanksi,” ungkapnya.
Sejauh ini, sudah ada 14 tahanan dan narapidana penghuni Rutan Kelas I Pekanbaru yang menjalani pemeriksaan intensif.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim dari Rutan Pekanbaru dan Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Riau.
“Ada 14 (orang diperiksa), napinya dulu. Nanti kalau ada indikasi (keterlibatan) petugas, baru kita periksa lagi,” sebut Maizar.
Secara prinsip dipaparkan Maizar, pihaknya tetap pada komitmen yang sudah ada.
“Apabila dugaan pelanggaran tersebut ada maka kami akan menindak tegas terhadap warga binaan termasuk kepada petugasnya apabila ada keterlibatan di dalamnya. Dan akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ucap Maizar.
Terkait hal ini, Maizar juga telah memerintahkan seluruh Kepala Rutan dan Lapas se-Riau untuk melakukan razia gabungan bersama TNI serta Polri.
“Saya memerintah kepada seluruh Kepala Lapas dan Rutan se-Riau untuk melakukan razia gabungan dengan berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian setempat,” bebernya.
Diungkapkan Maizar, atas peristiwa itu, pihaknya juga telah mengambil beberapa langkah konkret lainnya.
Di antaranya, pihaknya secara mendalam mempelajari dan menggali informasi serta melakukan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) terkait adanya hal tersebut.
“Saat ini tim kami sudah turun, termasuk saya sendiri untuk memastikan kondisi Rutan Sialang Bungkuk pasca viralnya berita tersebut,” sebut Maizar.
14 Napi Dipindahkan ke Lapas Pekanbaru
Maizar mengatakan 14 napi tersebut telah dipindahkan ke Lapas Pekanbaru untuk diperiksa.
"Narapidana yang terbukti bersalah, sudah pasti kami isolasi dan ditempatkan di ruangan tahanan yang ekstra ketat (pengamannya)," ucap Maizar.
Tak hanya itu, Maizar juga memastikan para napi tersebut tidak bisa mendapat remisi atau pengurangan masa tahanan.
Kemudian, Maizar juga menyatakan akan menghukum petugas maupun pejabat Rutan Pekanbaru bila terlibat dalam kasus napi dugem tersebut. "Saat ini para napi dan pejabat rutan dilakukan pemeriksaan," sebut Maizar.
Dalam rekaman video viral, terlihat sejumlah orang asyik berjoget diiringi musik DJ yang disetel cukup keras.
Ada yang berjoget sambil berdiri, ada pula yang duduk, sembari menggeleng-gelengkan kepala.
Di depan mereka ada pula beberapa botol minuman.
Tak hanya itu, diduga ada sebuah botol bekas yang dipasang sedotan warna putih, yang mirip bong atau alat hisap sabu.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)
Sentimen: negatif (98.4%)