Sentimen
Negatif (98%)
11 Apr 2025 : 16.32
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Beijing, Serang

Tokoh Terkait

China Serang Balik dengan Terapkan Tarif 125 Persen terhadap Barang-Barang AS, Berlaku 12 April - Halaman all

11 Apr 2025 : 16.32 Views 9

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

China Serang Balik dengan Terapkan Tarif 125 Persen terhadap Barang-Barang AS, Berlaku 12 April - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – China membalas kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, dengan menaikkan bea masuk terhadap barang-barang asal AS, dari sebelumnya 84 persen menjadi 125 persen.

“Bahkan jika AS terus menaikkan tarif, hal tersebut tidak lagi masuk akal secara ekonomi dan akan menjadi lelucon dalam sejarah ekonomi dunia,” ujar Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China dalam sebuah pernyataan, Jumat (11/4/2025) dikutip CNBC.com.

“Dengan tarif setinggi ini, tidak ada lagi pasar bagi barang-barang AS di China.”

“Jika pemerintah AS terus meningkatkan tarif terhadap China, Beijing akan mengabaikannya,” lanjut pernyataan tersebut.

Tarif 125 persen ini akan berlaku mulai 12 April 2025.

Sebelumnya, pada Kamis, Pemerintahan Trump mengonfirmasi bahwa tarif bea masuk atas impor dari China kini secara efektif 145 persen.

“Disayangkan bahwa China menolak untuk datang dan bernegosiasi, karena mereka adalah pelanggar terburuk dalam sistem perdagangan internasional,” kata Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, kepada Fox Business, Rabu lalu, setelah China menaikkan tarifnya menjadi 84%.

“Mereka memiliki ekonomi paling tidak seimbang dalam sejarah dunia modern, dan saya bisa katakan bahwa eskalasi ini justru merugikan mereka,” ujar Bessent.

Meski ekspor China ke AS hanya menyumbang sekitar 3 persen total PDB China, dampaknya terhadap lapangan kerja tetap signifikan, menurut analisis dari perusahaan perbankan investasi, Goldman Sachs.

Diperkirakan, sekitar 10 hingga 20 juta pekerja di China terlibat dalam industri ekspor ke AS.

Apa Itu Tarif dan Siapa yang Menanggungnya?

Tarif adalah pajak atau bea masuk yang dikenakan terhadap barang impor.

Tarif dibayarkan oleh perusahaan dalam negeri yang mengimpor barang dari luar negeri (importir), bukan oleh negara asal barang tersebut.

Salah satu tujuan dari penerapan tarif adalah untuk menaikkan harga barang impor, sehingga konsumen terdorong untuk memilih produk dalam negeri.

Dengan demikian, jika AS mengenakan tarif 145% terhadap barang-barang dari China, maka perusahaan-perusahaan AS yang mengimpor produk-produk tersebutlah yang harus membayar tarif kepada Departemen Keuangan AS.

Sebaliknya, jika China memberlakukan tarif 125% atas barang-barang dari AS, maka perusahaan-perusahaan China-lah yang akan menanggung bea tersebut saat mengimpor barang dari Amerika.

Namun, tarif tersebut sering kali dibebankan kepada konsumen, karena importir biasanya akan menaikkan harga barang untuk menutupi biaya tarif tersebut.

Barang Apa Saja yang Diimpor China dari AS?

Mengutip CBS News, impor utama China dari Amerika Serikat pada 2023 meliputi biji minyak dan biji-bijian, diikuti oleh minyak dan gas alam.

Biji-bijian yang dimaksud mencakup kedelai, gandum, dan jagung.

Ekspor AS untuk kategori biji minyak dan biji-bijian menurun sebesar $7 miliar dari tahun 2022 ke 2023, dan angka ini diperkirakan akan terus turun seiring dengan meningkatnya ketegangan tarif antara kedua negara.

“Setiap kenaikan tarif baru yang dikenakan AS terhadap produk dari China, seperti yang tengah diusulkan banyak anggota parlemen dan pemimpin politik, berpotensi memicu aksi balasan yang merugikan sektor pertanian Amerika,” menurut laporan Dewan Bisnis AS-China tahun 2024.

Pengiriman minyak dan gas ke China sebagian besar berasal dari negara bagian Texas dan Louisiana, yang juga menyumbang sekitar 96% ekspor AS di sektor ini.

Selain itu, China juga mengimpor produk farmasi, semikonduktor dan komponennya, produk kedirgantaraan, bahan kimia, serta kendaraan bermotor dari Amerika Serikat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sentimen: negatif (98.5%)