Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Tiongkok
Tokoh Terkait
China Buka Pintu Negosiasi Tarif Bareng AS, Ini Syaratnya - Page 3
Liputan6.com
Jenis Media: News
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1559582/original/044764500_1491540844-20170406-Bertemu-di-Florida_-Donald-Trump-dan-Xi-Jinping-Saling-Lempar-Senyum-AP-9.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta - China melalui Kantor Informasi Dewan Negara merilis sebuah buku putih yang berjudul ‘Posisi China tentang beberapa isu yang berkaitan dengan hubungan ekonomi dan perdagangan China-Amerika Serikat (AS)’.
Dilihat Liputan6.com, buku putih ini dirilis pada Rabu, 9 April 2025. Dalam buku putih ini disebut bahwa China dan AS telah menjalin hubungan diplomatik selama 46 tahun.
Hubungan perdagangan dan ekonomi bilateral antara China-AS selama ini disebut telah berkembang dengan stabil.
"Volume perdagangan antara kedua negara melonjak kurang dari US$2,5 miliar pada 1979 menjadi hampir US$688,3 miliar pada 2024,” demikian informasi dalam buku putih tersebut, dikutip Kamis (10/4/2025).
Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, China menilai unilateralisme dan proteksionisme di AS meningkat secara signifikan. Hal ini telah menghambat jalannya kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
“Sejak dimulainya gesekan perdagangan antara Tiongkok dan AS pada 2018, pihak AS telah mengenakan tarif pada ekspor China senilai lebih dari US$500 miliar,” katanya.
Menanggapi perang tarif yang terjadi dengan AS belakangan ini, China dalam buku putih ini juga menyampaikan posisinya. China mengaku selalu konsisten dengan keterbukaan untuk berunding terkait tarif dengan AS, namun dengan syarat, dialog mesti dilakukan dengan saling menghormati satu sama salin.
“Sepanjang sengketa perdagangan ini, posisi China tetap konsisten, perselisihan harus diselesaikan melalui dialog berdasarkan kesetaraan dan manfaat bersama,” demikian keterangan dalam buku putih.
Dalam buku putih itu China menilai, langkah AS yang terus-menerus menaikkan tarif terhadap barang-barang China sebagai upaya menekan bisnis China. Oleh sebab itu, China mendesak AS untuk memperbaiki sikapnya dan membatalkan semua tarif unilateralis serta menghentikan pemaksaan ekonomi.
China kembali bersumpah untuk “berjuang sampai akhir” melawan tarif Donald Trump pada hari Rabu, dengan alasan bahwa perdagangan antara kedua negara dalam keadaan seimbang karena pajak 104% atas ekspor negara itu ke AS mulai berlaku.
Sentimen: positif (78%)