Sentimen
Positif (88%)
9 Apr 2025 : 12.11
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Jayapura

Kasus: pembunuhan

OPM Klaim Eksekusi Mati 11 Pendulang Emas di Yahukimo Papua Pegunungan 3 Hari Berturut-turut - Halaman all

9 Apr 2025 : 12.11 Views 5

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

OPM Klaim Eksekusi Mati 11 Pendulang Emas di Yahukimo Papua Pegunungan 3 Hari Berturut-turut - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengeklaim telah mengeksekusi mati 11 pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.

Peristiwa ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.

Dalam laporannya, Elkius Kobak menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia.

Mereka para korban dituduh melakukan penyamaran.

Kepada Tribun-Papua.com, Sebby Sambom menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025.

Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma.

"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa," ujar Sebby Sambom.

TPNPB, kata Sebby, menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disebut mereka digunakan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau pekerjaan lainnya.

Mereka menegaskan akan menindak tegas anggota TNI yang bertugas di luar fungsi militer.

Klaim ini didasarkan pada pernyataan Panglima TNI yang disebut mengakui status para korban sebagai anggotanya.

"Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo," kata Sebby Sambom.

Hingga berita ini tayang, Tribun-Papua.com tengah berupaya mengkonfirmasi kepada otoritas berwenang baik TNI maupun Polri jajaran Papua.

Sentimen: positif (88.9%)