Sentimen
Negatif (100%)
8 Apr 2025 : 10.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Kasus: pembunuhan, penganiayaan

Isi Chat WA Eki setelah Bunuh Tantenya, Kirim Selfie Tangan Berlumur Darah, Ngaku Habis Kesabaran - Halaman all

8 Apr 2025 : 10.50 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Isi Chat WA Eki setelah Bunuh Tantenya, Kirim Selfie Tangan Berlumur Darah, Ngaku Habis Kesabaran - Halaman all

TRIBUNNEWS.com - Rezky Fauzan Ranajaya alias Eki (28) sempat mengirim pesan WhatsApp kepada temannya, setelah membunuh sang tante, Evi Latifa (59).

Eki membunuh tantenya di kediaman korban di perumahan kawasan Kedungwaringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

Sesaat setelah membunuh korban, Eki mengirim pesan WhatsApp kepada temannya.

Lewat pesan itu, Eki mengaku telah membunuh tantenya sendiri. Ia mengirim swafoto yang menunjukkan tangannya berlumuran darah.

"Gua abis bunuh tante gua. Tunggu aja, nanti gua dipanggil polisi. Sorry ya, maafin gue selama ini," tulis Eki kepada temannya, dilansir TribunnewsBogor.com.

Mengetahui pesan Eki, temannya sempat tidak percaya dan menuduh pelaku mengalami gangguan jiwa.

Eki menampik tudingan itu dan justru mengatakan, tantenya lah yang tak waras.

Bahkan, ia menyebut tantenya pantas dihabisi.

"Gue gak gila. Tante gue biadab. Gak waras. Gak kelas, sakit jiwa. Kudu dimusnahkan," kata Eki.

"Dia yang gila, bukan gua. Gak sabar gua," lanjut dia.

Tak hanya kepada temannya, Eki juga mengaku telah menbunuh sang tante, kepada sekuriti perumahan.

"Bersangkutan setelah melakukan pembunuhan, memberitahukan ke teman-temannya, bahkan sekuriti," jelas Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, Senin (7/4/2025).

"Dia mengakui bahwa dia membunuh tantenya," imbuh Aji.

Pelaku Emosi Dilarang Keluar Rumah

Terkait motif Eki tega membunuh Evi, lantaran pelaku merasa kesal terhadap sang tante.

Eki yang merupakan anak yatim piatu, sudah tinggal bersama Evi selama 15 tahun belakangan.

Namun, selama itu, menurut pengakuan Eki, ia sering dilarang keluar rumah.

"Bersangkutan ini, anak yatim piatu yang diurus oleh tantenya atau dibiayai oleh tantenya."

"Tersangka ini memang sudah kesal dari sebelumnya. Karena tersangka ini sering dilarang keluar rumah oleh tantenya," jelas AKP Aji Riznaldi Nugroho.

"Tersangka merasa dibatasi merasa terkekang oleh si tantenya ini. Ini dibuktikan hasil dari chat-an kepada teman terdekat tersangka," imbuh dia.

Emosi Eki memuncak pada Minggu, saat ia diminta korban mencuci piring.

Saat terjadi cekcok, korban sempat menyipratkan air ke arah wajah Eki.

Eki yang tidak terima langsung melempar spons cuci piring ke arah korban dan melayangkan pukulan bertubi-tubi.

"Tersangka melakukan pemukulan secara brutal, bertubi-tubi, ke arah wajah korban. Sehingga menyebabkan korban bercucuran darah," ungkap Aji.

Akibat pukulan Eki, korban pun mengalami luka serius di bagian wajah dan tewas di lokasi kejadian.

"Untuk luka-luka dari korban sendiri terdapat di pelipis. Kemudian pelipis atau dahi sebelah kanan terdapat luka robek yang lumayan besar. Kemudian daerah dagu, mata, terdapat memar," jelas Aji.

Akibat perbuatannya, Eki dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Gelagat Aneh Keponakan Usai Bunuh Tante di Kedungwaringin Bogor, Blak-blakan ke Teman Lewat Whatsapp

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sentimen: negatif (100%)