Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Joglo, Tangerang
Tokoh Terkait
Banjir Berulang di Joglo Jakbar akibat Minimnya Saluran Air Megapolitan 8 April 2025
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
/data/photo/2025/04/07/67f367889bd83.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Banjir Berulang di Joglo Jakbar akibat Minimnya Saluran Air Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu wilayah di Jakarta yang menjadi langganan banjir adalah di wilayah Joglo, Jakarta Barat. Terdapat dua wilayah di Joglo yang bertahun-tahun selalu terendam banjir, yakni di Jalan Basoka Raya dan Jalan Strategi. Namun, banjir di wilayah itu hanya menggenangi jalan dan tidak sampai masuk ke dalam rumah warga. Terbaru, banjir di Jalan Basoka Raya dan Jalan Strategi terjadi sejak Minggu (6/4/2025) siang hingga Senin (7/4/2025) pagi. Banjir di dua ruas jalan ini baru surut sekitar pukul 08.00 WIB, Senin kemarin. "Untuk saat ini update sekarang sudah surut semua, dari jam 8.00 WIB udah enggak ada genangan baik di jalan atau pun rumah perkampungan," ucap Petugas PPSU Kelurahan Joglo bernama Namin Surya, saat diwawancarai di lokasi oleh Kompas.com, Senin. Ketinggian air di Jalan Basoka Raya dan Jalan Strategi mencapai 30 hingga 40 sentimeter. Selain karena curah hujan yang tinggi, salah satu warga bernama Ujang (45) menilai, penyebab banjir di Jalan Raya Basoka karena banyaknya pembangunan perumahan. Sebenarnya, dari dulu tanah di Jalan Basoka Raya merupakan rawa-rawa, sehingga memang sudah menjadi langganan banjir. Namun, sejak banyaknya perumahan banjir di Jalan Raya Basoka justru semakin parah. "Saya di sini sudah lama, dari masih rawa sampai sekarang jadi perumahan. Ya, lebih parah sekarang (banjirnya)," kata Ujang. Banjir semakin parah terjadi sejak dua tahun terakhir. Ketinggian air di Jalan Raya Basoka bisa mencapai 1,5 meter jika hujan lebat. Kemudian, penyebab lain banjir di wilayah itu karena ukuran saluran air di Jalan Raya Basoka tak seragam. Semakin mendekati ujung jalan, maka ukuran saluran air semakin mengecil alias sempit. "Akses jalan juga karena di sana selokannya tidak cukup menampung (air), lebih kecil ke arah Komplek Karang Tengah," terang Ujang. Hal senada juga disampaikan oleh Petugas PPSU Kelurahan Joglo Bernama Naim Surya, yang menilai penyempitan saluran air di ujung Jalan Raya Basoka menjadi penyebab utama banjir di wilayah ini. "Curah hujan tinggi, mungkin juga ada penyempitan saluran di perempatan itu. Jadi, agak lambat airnya," ucap Naim. Saluran air yang sempit tentu saja tidak bisa menampung banyak air hujan, sehingga meluap ke jalan. Meski sudah menjadi langganan banjir bertahun-tahun, saluran air itu juga tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. "Belum ada perbaikan sejauh ini," tutur Ujang. Padahal, perbaikan saluran air menjadi solusi efektif untuk mengatasi banjir di wilayah itu. Sejumlah warga berharap ke depannya saluran air di Jalan Basoka Ray bisa diperbaiki. "Kalau saya penginnya saluran diperbesar, terus daya tampung yang dari Tangerang banyak, biar agak lancar aja," tutur Namin. Sedangkan warga lain bernama Gunawan (54) menilai, banjir di Jalan Basoka Raya tidak hanya bisa diselesaikan dengan cara mengeruk saluran air. "Kalau enggak dilebarkan, dikeruk juga eggak bisa, tetap saja banjir. Kalau dilebarkan, air bisa jalan lebih banyak," pungkas Gunawan. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (61.5%)