Sentimen
Kisah Para Pasien Rhabdomyolysis, Otot hingga Ginjal Rusak Usai Olahraga Berlebihan
Detik.com
Jenis Media: Kesehatan

Jakarta -
Seorang wanita di Amerika Serikat, Savanna Stebbins, menceritakan pengalamannya masuk rumah sakit setelah mengikuti kelas bersepeda indoor. Setelah latihan terlalu intens, ia mengklaim didiagnosis rhabdomyolysis.
Rhabdomyolysis merupakan kondisi kerusakan otot rangka yang dapat berujung pada kematian jaringan. Kondisi ini dapat memicu komplikasi serius, salah satunya kerusakan ginjal.
"Saya benar-benar mengikuti kelas cyclebar selama 15 menit dan sekarang saya terkena penyakit kematian otot, sekarang saya di rumah sakit," cerita Savanna melalui media sosialnya dikutip dari Daily Mail, Sabtu (5/4/2025).
"Hati-hati saat bersepeda, ternyata penyakit ini selangka yang dikira," sambungnya.
Ketika serat otot rusak, senyawa beracun mulai memasuki sistem sirkulasi darah dan mencapai ginjal. Gejalanya meliputi otot lemah, kaku, nyeri, dan perubahan warna urine.
Gagal ginjal akibat rhabdomyolysis terjadi ketika mioglobin yang dilepaskan selama proses kerusakan otot mengalir ke ginjal melalui aliran darah. Mioglobin lalu berubah menjadi senyawa yang memicu gagal ginjal.
Orang yang suka berlari jarak jauh atau sering latihan interval dengan intensitas tinggi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kondisi ini.
Sebelumnya, seorang pemuda 20 tahun di Russia juga mengalami hal serupa setelah melakukan 2.000 kali squat untuk memenangkan sebuah tantangan. Dalam laporan dokter, pemuda tersebut mengalami nyeri hebat dan pembengkakan kaki usai melakukan tantangan tersebut.
Karena gejalanya memburuk, ia dilarikan ke Vladivostok Clinical Hospital dan didiagnosis mengalami rhabdomyolysis. Ia juga didiagnosis mengalami gagal ginjal dengan sisa fungsi ginjal 50 persen.
Dokter yang merawat pasien itu mengingatkan gejala yang mungkin muncul dari kondisi tersebut seperti urine berubah menjadi cokelat tua. Pemuda itu dilaporkan sedang menjalani rehabilitasi untuk satu tahun ke depan.
"Kekuatan tidak hanya terletak pada pencapaian fisik tetapi juga pada kemampuan untuk merawat tubuh Anda," kata pihak rumah sakit.
Perlu diingat olahraga tetap penting untuk kesehatan tubuh. Terpenting adalah masyarakat bisa mengatur intensitas olahraga dengan baik agar tidak berlebihan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah rhabdomyolysis setelah berolahraga:
Memulai program latihan secara perlahan.Dengarkan tubuh, bila terasa lelah atau pegal, lakukan istirahat.Jaga hidrasi tubuh selama berolahraga.Beristirahat di tempat teduh jika berolahraga di cuaca panas.
(avk/up)
Sentimen: negatif (99.9%)