Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Mengintip Lapak Ki Husin si Peramal Masa Depan di Kota Tua... Megapolitan 2 April 2025
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
/data/photo/2025/04/02/67ed1e3da600c.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Mengintip Lapak Ki Husin si Peramal Masa Depan di Kota Tua... Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Lapak Ki Husin di kawasan Kota Tua , Jakarta Barat, didatangi banyak orang selama momen libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Kemampuan pria 68 tahun dalam membaca garis tangan itu menarik perhatian para pengunjung destinasi wisata favorit warga Jakarta. Mereka berbondong-bondong datang ke lapak Ki Husin di salah satu sudut bangunan tua berdinding semen dan meminta untuk diramal masa depannya. Momen ini pun menjadi berkah tersendiri bagi Ki Husin. Sebab, jumlah orang yang meminta dibaca garis tangannya selama musim libur Lebaran tahun ini meningkat drastis dibandingkan hari biasa. "Ya luar biasa (naik drastis), apalagi di hari libur seperti ini banyak (pengunjung)," kata Ki Husin kepada Kompas.com di lapaknya, Rabu (2/4/2025). Bagaimana tidak berkah, untuk sekali membaca garis tangan saja, pengunjung dikenakan tarif Rp 20.000. Tidak hanya itu, ia juga menyediakan jasa meramal lewat kartu tarot. Tarifnya Rp 30.000. Saat ditanya berapa orang yang diramal dalam sehari, Ki Husin mengaku, tidak enak hati menyebutnya secara lugas. Tetapi, senyumnya merekah dan kepalanya mengangguk tipis ketika ditanya apakah jumlahnya lebih dari 10 orang. Di luar musim libur Lebaran, jumlah orang yang meminta diramal hanya naik ketika Sabtu dan Minggu saja. "Tapi ya biasanya Sabtu Minggu saja yang ramai. Kalau hari biasa mah begitu-begitu saja," tutur dia. Bahkan seringkali tak ada satu orang pun yang mampir ke lapaknya pada hari biasa. Tak masalah, bagi Ki Husin, rezeki sudah ada yang mengatur. Ki Husin sendiri sudah menggeluti usaha ini sudah hampir 26 tahun, sejak 1999. Namun, ia baru mulai membuka lapak di Kota Tua sejak tahun 2014. Ia menyadari jasa yang dijajakannya ini rentan mendapatkan stigma negatif dari publik. Tetapi, ia tidak terlalu menghiraukannya demi menghindari perdebatan. Bagi Ki Husin, ramalannya juga berorientasi kepada takdir Allah. Justru dengan ramalannya, ia mendorong agar orang semakin teguh dalam imannya, selalu berjaga-jaga, serta dapat memperbaiki sikap sebagaimana yang diajarkan oleh agama masing-masing. "Ini enggak bicara tentang agama. Agama apapun masing-masing kita harus sanjung. Namanya keyakinan," lanjut dia. Ia berharap, orang-orang yang diramalnya berubah menjadi semakin baik ke depannya. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (50%)