Saatnya Kembali ke Budaya Mudik dengan Angkutan Umum Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik Lebaran menjadi agenda wajib tahunan masyarakat Indonesia, khususnya bagi yang merayakan Hari Raya Idulfitri. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, sudah saatnya masyarakat kembali ke budaya mudik menggunakan transportasi umum. Pasalnya saat ini, mayoritas masyarakat khususnya di Pulau Jawa, mengandalkan kendaraan pribadi untuk mudik. Akibatnya, terjadi kepadatan kendaraan di jalan tol dan jalan arteri setelah exit tol. "Kita harus kembali ke angkutan umum lagi, kalau enggak kita kesulitan juga nanti contraflow-nya bisa 3, 4, 5 hari, kan enggak wajar," kata Djoko saat dihubungi  Kompas.com , Selasa (01/04/2025). Selain itu, masyarakat juga mengandalkan mudik menggunakan kendaraan roda dua. Lonjakan penggunaan sepeda motor untuk mudik ditengarai mulai terjadi pada tahun 2005. "Dulu kita pernah bepergian itu menggunakan angkutan bus, di Terminal Pulo Gadung itu rebutan orang naik. Berubahnya itu ketika sepeda motor tahun 2005, itu berubah drastis," jelas Djoko. Penggunaan sepeda motor untuk mudik juga membahayakan pengendara yang membawa anak kecil. Karenanya, Djoko menyarankan pemerintah untuk memaksimalkan potensi angkutan umum, seperti kereta api. "Kereta itu ya sekarang sudah double track semua, tiap 15 menit itu bisa berangkat sebenarnya baik dari Stasiun Gambir maupun dari Stasiun Pasar Senen, jadi kan kapasitasnya naik," ujarnya. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.