Sentimen
Negatif (76%)
27 Mar 2025 : 09.00
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kasus: kecelakaan

Dokter Ingatkan Ancaman Microsleep Saat Mudik Lebaran, Ini Tanda-tanda dan Cara Mencegahnya Tren 27 Maret 2025

27 Mar 2025 : 09.00 Views 24

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Dokter Ingatkan Ancaman Microsleep Saat Mudik Lebaran, Ini Tanda-tanda dan Cara Mencegahnya
                                
                                    
                                        
                                            Tren                                            
                                        
                                        
                                            27 Maret 2025

Dokter Ingatkan Ancaman Microsleep Saat Mudik Lebaran, Ini Tanda-tanda dan Cara Mencegahnya Tim Redaksi KOMPAS.com - Umat Islam di Indonesia bakal merayakan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025. Sebagian Muslim akan melakukan perjalanan mudik menuju kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga besar. Banyak moda transportasi yang bisa digunakan untuk menuju hampung halaman, salah satunya kendaraan pribadi. Dokter spesialis tidur di Snoring & Sleep Disorder Clinic, dr. Andreas Prasadja, RPSGT pun mengingatkan adanya ancaman microsleep saat mudik Lebaran 2025 yang bisa menyebabkan kecelakaan. “ Microsleep artinya ya tertidur singkat saat terjaga sangking mengantuknya, terkantuk-kantuk, tiba-tiba tertidur singkat. Tentu akan menjadi sangat bahaya ketika berkendara,” kata dia kepada Kompas.com, Senin (24/3/2025). Lantas, apa saja tanda-tanda dan cara mencegah microsleep saat mudik? Andreas menyampaikan, microsleep saat berkendara akan didahului dengan rasa kantuk luar biasa karena waktu tidur yang kurang. “Berkendara dalam kondisi mengantuk itu sama bahayanya dengan berkendara pada saat mabuk. Kalau sudah microsleep , sudah tertidur, sudah sangat berbahaya,” ucap dia. Andreas menilai bahwa kemampuan, konsentrasi, kewaspadaan, respons, dan refleks saat berkendara akan menurun apabila seseorang kurang tidur. Salah satu tanda seseorang mengantuk yakni menguap berulang kali ketika berkendara. “Apabila berkendara pakai mobil, sandaran di headrest , nah itu sudah bahaya,” tuturnya. “Saat menyetir ‘eh kok sudah sampai sini ya’. Jika dalam perjalanan 10 menit atau 5 menit ke belakang sudah lupa, artinya sebagian otak pengendara tersebut sudah tertidur,” sambungnya. Sebelum melakukan perjalanan, Andrea merekomendasikan kepada pemudik perlu mempunyai waktu tidur yang cukup. “Tidur harus cukup terus ya, jangan kurang, 7 jam minimum. Nah malam sebelum berkendara, 6 jam paling tidak tidur,” ujar dia. Selain itu, Andreas mengungkapkan lebih baik ada teman berkendara saat mudik agar ada yang mengingatkan saat mengantuk. Apabila sudah merasa mengantuk ketika perjalanan, pemudik sebaiknya beristirahat terlebih dahulu di rest area . “Hanya mengopi boleh enggak? Tapi ingat mengopi tanpa tidur, itu percuma. Matanya seolah-olah melek, tapi kemampuan berkendara, segalanya tidak terbantukan,” ungkapnya. Sehingga meski sudah minum kopi saat beristirahat, pemudik juga perlu tidur selama 15-30 menit untuk memberikan waktu tubuh benar-benar beristirahat. Setelah itu, pemudik baru boleh melanjutkan perjalanan ke kampung halaman dengan kondisi tidak mengantuk dan tidak mengalami microsleep . “Nah mulai tuh mendapatkan semua manfaat tidur dan kafein pas kick-in , jadi manfaatnya double (dari tidur dan minum kopi),” jelas Andreas. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (76.2%)