Bojonegoro -

Jalur Ngawi-Bojonegoro menjadi alternatif bagi pemudik yang menuju Cepu, Jawa Tengah, serta ke Tuban, Lamongan, hingga Surabaya. Namun, pemudik diimbau untuk tetap waspada dan berkendara dengan konsentrasi tinggi, karena terdapat sejumlah titik rawan macet dan kecelakaan di jalur ini.

Salah satu titik rawan macet berada di sekitar Masjid Religi di Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo. Kemacetan di lokasi ini bisa mencapai lebih dari 2 kilometer, terutama pada hari biasa karena tingginya jumlah pengunjung masjid.

Untuk mengantisipasi kepadatan saat mudik Lebaran, Satlantas dan Dinas Perhubungan Bojonegoro telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan jalur alternatif melalui pertigaan Patung Samin hingga pertigaan Pluntu.

Selain itu, kemacetan juga sering terjadi di beberapa titik lain, seperti Simpang Empat Padangan, Simpang Lima Proliman Kapas, Perempatan Balen, dan sekitar perlintasan rel kereta api di Baureno.

Sementara itu, Polres Bojonegoro juga telah mengidentifikasi beberapa titik rawan kecelakaan (black spot), salah satunya di Jalan Raya Sumberejo, Kecamatan Sumberejo. Jalur rawan longsor pun telah dipetakan, yaitu di Jalan Raya Bojonegoro-Nganjuk, tepatnya di kawasan Temayang-Gondang.

Pada H-5 Lebaran, tim gabungan telah memasang tanda jalur alternatif, titik rawan kecelakaan, serta lokasi rawan bencana. Posko pengamanan mudik Lebaran juga telah didirikan di beberapa titik strategis.

"Pengecekan ruas jalan Bojonegoro-Babat hingga pos pelayanan dan pengamanan di Kecamatan Baureno, Padangan, dan Kota Bojonegoro terus kami lakukan untuk memastikan kesiapsiagaan anggota serta sarana prasarana agar mudik Lebaran aman dan nyaman," terang AKBP Mario Prahantinto.

Ia juga memastikan kesiapan jalur mudik dan pos pelayanan di Kabupaten Bojonegoro telah optimal untuk kelancaran pemudik.

(irb/hil)