Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali, Salatiga, Semarang, Solo, Sragen
Kasus: kecelakaan, Kemacetan
Tokoh Terkait
Arus Mudik, Bupati Boyolali: Waspadai Kepadatan Exit Toll dan Karanggede
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, BOYOLALI--Dalam rangka mengecek persiapan arus mudik Lebaran 2025, Forum Komunikasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda) Boyolali datang ke tiap pos pengamanan (pospam) yang ada di Kota Susu, Senin (24/3/2025).
Bupati Boyolali, Agus Irawan, bersama Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, dan jajaran Forkopimda melakukan pengecekan pos pengamanan yang ada. Para jajaran Forkopimda tersebut terpantau menggunakan satu minibus untuk menyambangi pos pengamanan. Tim terbagi menjadi dua yaitu tim bupati dan wakil bupati.
Agus mengatakan pengecekan tersebut untuk memastikan bahwa Boyolali siap untuk menyambut arus mudik.
"Titik yang diantisipasi, kami sudah ada beberapa titik. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Kapolres, di daerah Karanggede, Ngemplak, Banyudono, Exit Toll, dan arah Jatinom," kata dia kepada wartawan saat ditemui di Pos Pelayanan Terpadu Siboba, Senin.
Ia menjelaskan titik-titik tersebut diwaspadai karena diperkirakan akan terjadi kepadatan terlebih setelah keluar pintu tol. Selain itu, jalan Karanggede juga ramai menjadi jalur alternatif ke Sragen.
“Untuk puncak mudik diprediksi 28 Maret,” kata dia.
Diketahui terdapat delapan pos pengamanan mudik di Boyolali, ada Pos Pelayanan Terpadu Siboba di Jalan Pandanaran, lalu Pospam Exit Toll Mojosongo, Exit Toll Banyudono, Exit Toll Bandara, Rest Area Tol KM 487A, Rest Area Tol KM 487 B, Pospam Karanggede, dan Pospam Ampel.
Polres Boyolali membuka kantor di seluruh jajarannya untuk menjadi tempat penitipan kendaraan bermotor bagi masyarakat yang mudik pada Lebaran 2025. Hal tersebut untuk menyukseskan mudik aman dan keluarga nyaman seperti tagline Polri pada momen Lebaran 2025 ini.
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, mengatakan puncak arus mudik diperkirakan pada 28 Maret 2025. Sedangkan puncak arus balik pada H-2 masuk bekerja.
“Kami menyiapkan petugas khusus untuk menerima penitipan baik sepeda motor maupun mobil di seluruh kantor polisi di wilayah, baik Polsek, Polsubsektor, dan Polres, kami menyiapkan petugas khusus apabila ada yang menitipkan kendaraan ke kami,” kata dia kepada Espos, Minggu (16/3/2025).
Ia mengatakan penyediaan kantor polisi di Boyolali untuk penitipan kendaraan saat mudik Lebaran tersebut menjadi perintah Kapolri. Penitipan tersebut bersifat gratis, sehingga Rosyid mengimbau masyarakat untuk datang ke kantor polisi terdekat untuk menitipkan kendaraan mereka.
Selanjutnya, Rosyid mengatakan ada 335 personel kepolisian yang dikerahkan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran 2025. Ditambah pula dari stakeholder terkait sebanyak 242 personel dari TNI, Dinas Perhubungan, Damkar, PMI, Senkom, BPBD Boyolali, dan sebagainya.
Ia menjelaskan Polres Boyolali menyiapkan delapan pos pengamanan selama arus mudik-balik Lebaran 2025, yang terdiri dari lima pos pengamanan, satu pos terpadu, dan dua pos pelayanan di rest area tol.
“Kami juga menyiapkan titik strong point ketika ada situasi crowded, kemacetan, atau bottleneck di jalur yang membutuhkan intervensi polisi,” kata dia. Rosyid menjelaskan akan ada pula tim BBM mobile di setiap pos pengamanan untuk mengantisipasi adanya kendaraan yang kehabisan bahan bakar.
Ia menjelaskan titik lokasi rawan kecelakaan yang diantisipasi yaitu Tol Solo-Semarang di KM 481-489. Polres Boyolali mengantisipasi dengan mengadakan patroli di tol wilayah hukum Polres Boyolali dan mengecek kendaraan yang parkir di bahu jalan tol saat arus mudik dan balik Lebaran.
“Yang kami waspadai saat arus balik karena titik lelah ada di wilayah Boyolali dan Salatiga. Kemungkinan mobil yang dari arah timur akan beristirahat di rest area, yang jelas rest area [di tol] wilayah Boyolali kecil, yang dikhawatirkan kendaraan akan meluber ke bahu jalan,” kata dia.
Ketika terjadi penumpukan di rest area 487 A dan B Tol Semarang-Solo wilayah Boyolali, polisi akan melakukan diskresi dengan menutup rest area dan memberlakukan buka tutup.
Selanjutnya, untuk arus lalu lintas ke arah Selo, Boyolali, ia mengatakan akan ada pos strong point, sekaligus untuk memastikan tidak ada kendaraan berat yang naik saat arus mudik dan balik. Terdapat pula tim ganjal ban yang disiapkan untuk mengantisipasi kendaraan yang tidak kuat menanjak di jalur Solo-Selo-Borobudur.
Sentimen: neutral (0%)