Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Kuala Lumpur, Shanghai
Kasus: zona merah
Tokoh Terkait
Investor Masih Tunggu Data Perekonomian AS, IHSG Ditutup Melemah
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (24/3/2025) sore ditutup melemah di tengah sikap pelaku pasar yang menunggu rilis data-data perekonomian Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup melemah 96,96 poin atau 1,55% ke posisi 6.161,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,00 poin atau 1,59% ke posisi 681,02.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu teknologi yang naik sebesar 3,67%. Sedangkan, sepuluh melemah yaitu sektor energi yang turun sebesar 2,49%, diikuti oleh sektor properti yang turun 2,32% dan kesehatan yang turun sebesar 2,30%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu INAI, RELI, POLU, JGLE dan MIRA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BINO, FORU, WINE, HITS, dan MSIN. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.061.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,16 miliar lembar saham senilai Rp14,34 triliun. Sebanyak 142 saham naik 523 saham menurun, dan 292 tidak bergerak nilainya.
Pantauan bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan antara lain indeks Nikkei melemah 68,57 poin atau 0,18% ke 37.608,50, indeks Shanghai menguat 5,20 poin atau 0,15% ke 3.370,03, indeks Kuala Lumpur melemah 1,63% atau 0,11 poin ke posisi 1,503,70, dan indeks Straits Times menguat 9,88 poin atau 0,25% ke 3.936,84.
"Pekan depan pelaku pasar menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang diperkirakan turun menjadi 2,3 persen dari sebelumnya 3,1 persen. Selain itu pelaku pasar menantikan data Price Consumer Index (PCE) Inti AS," ujar ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee. Hans menyebut pasar keuangan mendapatkan sentimen positif setelah komentar dari Presiden AS Donald Trump yang memberikan harapan bahwa tarif yang diumumkan sebelumnya dan dijadwalkan mulai berlaku awal April 2025 mungkin tidak seberat yang dikhawatirkan.
Namun dia menyebut meskipun The Fed mempertahankan suku bunga, tetapi terbuka peluang terjadi dua kali pemotongan bunga pada tahun ini. Lanjutnya, kabar positif lain datang dari Jerman dimana parlemen menyetujui reformasi fiskal.
Pasar keuangan Asia Tenggara justru kehilangan daya tariknya akibat masalah spesifik masing-masing negara. Tetap penurunan di seluruh Asia Tenggara telah memicu rekomendasi beli.
Valuasi yang murah setelah sell-off minggu ini membuat investor global mulai mengkalkulasi kembali Indonesia. Pasar saham Indonesia akan menghadapi libur panjang di akhir pekan depan, dan secara historis, pasar saham Indonesia terkoreksi di hari pertama perdagangan saham setelah libur Idul Fitri.
Sentimen: neutral (0%)