TRIBUNNEWS.COM, CILEGON - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau para pemudik agar memanfaatkan kebijakan work from anywhere (WFA) untuk mudik lebih awal.

Imbauan ini disampaikan untuk menghindari penumpukan pemudik, khususnya pada puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, mengatakan terjadi lonjakan penumpang signifikan dibandingkan tahun lalu.

"Dibandingkan dengan 2024 yang lalu, itu ada perbedaan peningkatan sekitar 14,7 persen dibandingkan dengan 2024. Nah, H-9 dibandingkan sekarang itu ada peningkatan 84 persen,” katanya di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (24/3/2025) malam.

Heru menyebut, data tersebut menunjukkan bahwa kebijakan WFA mulai berdampak, di mana masyarakat cenderung mulai mencicil waktu keberangkatan mudik mereka.

Meski begitu, dia tetap mengingatkan pemudik untuk tidak terkonsentrasi mudik di H-3.

"Dengan adanya program WFA ini, kami berharap masyarakat mereka juga menentukan waktu mudiknya itu bukan hanya berpusat di H-3. Jadi kalau bisa mereka lebih awal lebih bagus, supaya mereka tidak menumpuk di H-3 nya,” harap Heru.

ASDP mencatat, mayoritas pemudik memilih waktu keberangkatan setelah magrib, agar tiba di Pelabuhan Bakauheni pada pagi hari dan melanjutkan perjalanan.

ASDP juga berharap pemudik dapat menyesuaikan waktu keberangkatan, agar perjalanan berlangsung lebih lancar dan tidak menumpuk pada waktu-waktu puncak.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan ihwal pemerintah secara resmi mulai memberlakukan kebijakan WFA mulai 24 Maret 2025.

Namun, ia mengungkapkan tren peningkatan mobilitas masyarakat sudah mulai terlihat sejak 21 Maret.

Menurut Dudy, dengan adanya WFA, masyarakat memiliki waktu yang lebih panjang untuk merencanakan mudik.

“Dengan adanya work from anywhere, masyarakat dapat mengatur perjalanan mereka, memilih kapan mereka akan berangkat, karena waktunya panjang, kurang lebih 10 hari sebelum lebaran,” ujarnya.