Mudik Lebaran, Anggota DPR Goyud Minta Pemda Optimalisasi Sarana Prasarana Tim Redaksi BREBES, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Fraksi PAN, Wahyudin Noor Aly yang akrab disapa Goyud, menyatakan akan melakukan pengawasan intensif terhadap pelaksanaan arus mudik dan arus Lebaran 2025. Menurut Goyud, mudik bukan sekadar tradisi tahunan yang menjadi sarana silaturahim, namun memiliki makna lebih mendalam sebagai simbol kembali ke tanah kelahiran. Kegiatan ini melibatkan perpindahan besar-besaran dari tanah rantau ke kampung halaman, membawa serta berbagai aspek sosial dan ekonomi. "Aspek sosial mudik menciptakan ruang interaksi antara pemudik dan keluarga, sementara dari sisi ekonomi, mudik memicu perputaran uang yang signifikan di kota tujuan," kata Goyud dalam keteranganya, Senin (24/3/2025). Goyud juga memberikan apresiasi tinggi terhadap Presiden Prabowo Subianto yang telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk mempersiapkan segala kebutuhan arus mudik dan arus balik Lebaran. Beberapa kebijakan yang akan diterapkan, antara lain penyediaan moda transportasi mudik gratis, serta diskon tiket pesawat yang mencapai 14 persen. Pemerintah juga memberikan tambahan insentif berupa pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 6 persen melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 18 Tahun 2025. Selain itu, diskon hingga 25 persen untuk tiket kereta api juga akan diterapkan selama periode Lebaran 2025. Menurut Goyud, langkah-langkah ini sangat bermanfaat untuk meringankan beban pemudik. Diungkapkan Goyud, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan juga telah mengimbau seluruh kepala daerah untuk mempersiapkan langkah antisipatif terhadap kemungkinan kenaikan harga pangan menjelang Lebaran. Goyud menekankan pentingnya kenyamanan pemudik dalam menggunakan sarana transportasi yang disediakan pemerintah. Pemerintah harus memastikan infrastruktur pendukung seperti jalan, terminal, stasiun, dan bandara siap digunakan, dengan kualitas pelayanan yang optimal. Diungkapkan Goyud, lebaran 2024 tercatat sebagai tahun dengan arus mudik terbesar, mencapai 242 juta orang, melampaui proyeksi awal Kementerian Perhubungan yang hanya memperkirakan 193 juta. Untuk itu, persiapan arus mudik dan arus balik 2025 harus dilakukan lebih matang agar tidak terjadi penumpukan atau kendala lainnya. Goyud juga mengingatkan pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan kelancaran arus lalu lintas di jalur mudik. Ia menyoroti kejadian di tahun-tahun sebelumnya, di mana ada rekayasa lalu lintas yang memaksa warga lokal memutar lebih jauh dari rute biasa. Goyud berharap kejadian serupa tidak terulang dan pemerintah daerah dapat menyiapkan jalur mudik yang aman dan lancar bagi semua pihak. Selain aspek transportasi, Goyud juga mendorong pemerintah daerah untuk memfasilitasi pelaku UMKM agar mudik dapat memberikan manfaat ekonomi bagi daerah setempat. Pemda perlu menyiapkan kebijakan yang mendukung UMKM. Misalnya dengan memperkenalkan metode pembayaran cashless melalui QRIS, yang kini mulai banyak digunakan masyarakat perkotaan. Penataan kawasan wisata juga menjadi hal penting, karena sektor ini turut berkontribusi pada pendapatan asli daerah. Dengan persiapan yang matang, Goyud berharap Lebaran 2025 akan menjadi momentum mudik yang lancar, aman, dan membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi seluruh masyarakat. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.