Sentimen
Undefined (0%)
23 Mar 2025 : 23.17

Korban Meninggal Palestina Akibat Serangan Israel di Gaza Tembus 50.000 Jiwa

23 Mar 2025 : 23.17 Views 25

Espos.id Espos.id Jenis Media: Dunia

Korban Meninggal Palestina Akibat Serangan Israel di Gaza Tembus 50.000 Jiwa

Espos.id, GAZA - Jumlah warga Palestina yang meninggal dunia akibat serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menembus jumlah 50.000 jiwa.

Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataannya yang disiarkan Aljazeera, Minggu (23/3/2025) menyebut setidaknya sebanyak 50.021 orang warga Palestina meninggal dunia dan sebanyak 113.274 orang lainnya cedera dalam serangan Israel yang diklaim sebagai pembalasan atas serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Israel pada 7 Oktober 2023. Dari pihak Israel, sebanyak 1.139 orang meninggal dunia dan lebih kurang 250 orang ditangkap dan disandera Hamas dalam serangan yang menyasar wilayah selatan Israel itu. 

Kementerian Kesehatan Gaza juga menyebut setidaknya 41 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sejak Israel kembali meningkatkan serangannya di Gaza. Hal itu dilakukan Israel setelah mereka menolak menjalani fase kedua gencatan senjata seperti yang sudah disepakati dengan Hamas pada Januari lalu.

Fase kedua gencatan senjata itu akan membuat Israel harus menarik pasukan mereka dari Gaza. Syarat ini sebenarnya sudah disepakati dalam perundingan damai yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat. Bahkan saat Fase 1 gencatan senjata saja pada Januari Israel tak sepenuhnya taat meski saat itu kedua pihak saling tukar sandera dan tahanan. Saat itu Israel sudah membunuh lebih dari 150 warga Palestina di Gaza. 

Reporter Aljazeera yang berada di Gaza City di Gaza utara, Hani Mahmoud, menyebut pengumuman jumlah korban meninggal terbaru ini sangat pedih dan menjadi tahapan baru yang mengerikan. "Mohon dicatat, jumlah 50.000 ini hanya perkiraan yang paling sederhana. Mereka adalah mereka yang tercatat di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di Jalur Gaza. Banyak sekali yang dimakamkan tanpa tercatat atau mereka yang hilang, tertimbun di bawah reruntuhan bangunan," sebut Mahmoud. 

Dia menambahkan dari 50.000 yang tercatat meninggal dunia itu 17.000 di antara mereka adalah anak-anak. "Satu generasi binasa. Anak-anak ini akan memberi pengaruh bagaimana masyarakat mereka berkembang secara politis, ekonomi, dan intelektual," kata Mahmoud. Jumlah korban meninggal yang tercatat ini tidak mencakup lebih dari 11.000 orang yang dinyatakan hilang dan diperkirakan meninggal dunia. Sebuah penelitian pada Juli 2024 lalu yang dipublikasikan di jurnal medis terkemuka, Lancet, menyebut jumlah akumulatif korban meninggal akibat serangan Israel di Gaza bisa mencapai lebih dari 186.000 orang. 

Meski Israel selalu mengklaim bahwa serangan mereka terarah dan terukur menyasar anggota Hamas, namun para analis menyebut jumlah korban jiwa yang sangat tinggi menjadi bukti sebaliknya. Omar Rahman dari Middle East Council on Global Affairs menyebut bukti di lapangan menunjukkan bahwa Israel dengan sengaja menyerang warga sipil dan bangunan sipil yang memicu jatuhnya korban dalam jumlah besar.

 

Sentimen: neutral (0%)