Esposin, WONOGIRI — Kaum boro atau perantau asal Kabupaten Wonogiri mulai berdatangan untuk mudik ke kampung halaman menggunakan bus meski jumlahnya belum signifikan pada H-8 Lebaran 2025, Minggu (23/3/2025). Arus mudik diprediksi mulai ramai pada H-7 Lebaran, Senin (24/3/2025).

Kepala Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto, mengatakan berdasarkan data produksi penumpang terminal, jumlah penumpang datang mulai ada peningkatan dalam tiga hari terakhir atau Kamis-Sabtu (20-22/3/2025). Jumlah penumpang datang selama tiga hari itu mencapai lebih dari 2.000 orang per hari.

Biasanya, jumlah penumpang datang hanya sekitar 1.200 orang sampai 1.500 orang per hari saat hari kerja dan sekitar 1.600 orang saat akhir pekan. Meski belum signifikan, peningkatan jumlah penumpang bus ini mengindikasikan warga Wonogiri yang merantau mulai mudik.

Agus enggan memprediksi kapan puncak arus mudik Lebaran 2025 di Terminal Wonogiri. Menurutnya, untuk melihat puncak arus mudik, harus melihat data produksi. Informasi yang dia terima, akan ada sejumlah rombongan bus dari program mudik gratis yang tiba di Terminal Wonogiri pada Rabu-Jumat (26-28/3/2025).

Tetapi, dia belum mengetahui berapa jumlah bus dan penumpang dari program mudik gratis tersebut. Dalam menyambut arus mudik dan balik Lebaran ini, Agus mengatakan Terminal Giri Adipura Wonogiri tidak ada persiapan khusus. Hanya, dia memastikan pelayanan dan fasilitas yang diberikan kepada penumpang tetap optimal.

”Persiapan kami sederhana. Kami memaksimalkan SDM [sumber daya manusia] dan sarana-prasarana yang ada. Tidak ada persiapan khusus. Kalau tim medis, kami belum tahu, apakah mereka buka posko di dalam atau di luar terminal,” kata Agus saat dihubungi Espos, Minggu (23/3/2025).

Dia menambahkan jadwal kedatangan bus reguler biasanya dibagi menjadi tiga, yakni sore, malam pukul 21.00 WIB, dan dini hari pukul 02.00 WIB.

Pantauan Espos pada Minggu siang, arus lalu lintas di jalan protokol Kabupaten Wonogiri masih tampak normal seperti hari biasa. Belum tampak peningkatan volume arus kendaraan dan belum ada penerapaan rekayasa arus lalu lintas.

Sementara itu, mulai Minggu ini, Operasi Ketupat Candi 2025 dijalankan hingga 16 hari ke depan. Sasaran utama operasi ini antara lain pusat keramaian seperti mal, pasar, tempat wisata, tempat ibadah, dan lalu lintas.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Wonogiri, AKP Subroto, menerangkan rekayasa arus lalu lintas bakal diterapkan secara situasional. Jika volume arus lalu lintas dinilai padat, maka rekayasa arus lalu lintas baru akan diterapkan.

Polisi juga telah memasang water barrier di sejumlah persimpangan jalan, rambu lalu lintas, dan penunjuk jalan guna memudahkan pengguna jalan pada momen Lebaran.