Sentimen
Undefined (0%)
23 Mar 2025 : 14.18
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Boyolali, Gunung, Magelang, Semarang

Kasus: kecelakaan

Waspada, Ini 7 Jalur Rawan Kecelakaan pada Lebaran 2025 di Boyolali

23 Mar 2025 : 14.18 Views 12

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Waspada, Ini 7 Jalur Rawan Kecelakaan pada Lebaran 2025 di Boyolali

Esposin, BOYOLALI -- Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali memetakan sejumlah ruas jalan yang rawan kecelakaan dan tujuh lokasi yang berpotensi rawan macet selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi para pemudik yang melintas di wilayah Boyolali.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Keselamatan Dishub Boyolali, Didik Riyanto, memerinci ada tujuh ruas jalan yang terbagi menjadi sejumlah lokasi rawan kecelakaan. Pertama, ruas jalan Boyolali-Semarang wilayah Ampel.

Didik mengatakan ruas jalan tersebut merupakan jalur yang menanjak dan menurun. “Lalu di Jl Profesor Soeharso tepatnya di tikungan Kalikiring karena jalur menurun,” kata dia kepada Espos, Minggu (23/3/2025).

Ketiga, ada di ruas Jalan Boyolali-Kartasura yang terbagi menjadi tiga lokasi rawan kecelakaan saat mudik Lebaran yaitu Simpang Wika di Mojosongo, di Mojolegi Teras, dan Bangak Banyudono. Penyebabnya karena jalur yang menurun serta padat kendaraan.

Keempat, ruas Jalan Boyolali-Selo karena jalur yang bergantian menanjak-menurun dan tikungan tajam. Lokasi rawan kecelakaan tersebar di beberapa titik seperti di tikungan Irung Petruk, depan pasar Cepogo, Simpang Tiga Tumang, dan Simpang Tiga Pasar Gebyok.

Kelima, Jalan Karanggede-Andong tepatnya di Jembatan Boyoromo, karena jalur tersebut padat dan jalur lintas. Keenam, di ruas Jalan Boyolali-Jatinom. Di jalur ini, daerah rawan kecelakaan berada di dua lokasi yaitu tikungan pemakaman Kemiri dan Simpang Tiga Sepet.

Kedua jalur di Boyolali itu rawan kecelakaan saat Lebaran karena jalur padat dan jalur lintas kabupaten. Ketujuh, ruas Jalan Simo-Klego tepatnya di Lembah Gunung Madu karena jalur alternatif dan rawan longsor. “Untuk puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret dan puncak arus balik diperkirakan 5-7 April 2025,” jelasnya.

Didik menjelaskan terdapat pula pemetaan untuk jalur rawan bencana yaitu di rangkaian ruas jalan jalur Boyolali-Selo-Magelang karena aktivitas Gunung Merapi dan jalur Simo-Klego di Lembah Gunung Madu karena rawan longsor.

Dishub Boyolali mengerahkan 56 personel untuk pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025. Mereka ditempatkan di posko terpadu, kegiatan patroli, hingga pengaturan di daerah rawan macet. Direncanakan, tim bertugas sejak 24 Maret-7 April 2025.

Dishub Boyolali juga melakukan pemeliharaan perlengkapan jalan seperti layanan gangguan traffic light dan penerangan jalan umum selama 24 jam, menyiapkan 126 traffic cone, 88 water barrier, 17 gazon (pembatas jalan), dan 22 barikade jalan.

“Untuk kendaraan operasional yang kami siapkan ada 11 unit, terdiri dari tujuh roda empat dan empat roda dua. Kami siapkan juga tim monitoring, unit reaksi cepat penerangan jalan umum dan traffic light, hingga pendampingan bus mudik,” kata dia. 

Sentimen: neutral (0%)