Esposin, SOLO -- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf bersama Wakil Mensos Agus Jabo Priyono menyerahkan bantuan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Masjid Jami Baiturrahmah, Mojosongo, Solo, Minggu (23/3/2025). Hadir dalam kegiatan itu jajaran pejabat di Kemensos dan Wali Kota Solo, Respati Ardi.

"Alhamdulillah saya bisa bertemu langsung dengan keluarga penerima manfaat. Dengan bertemu mereka kita lebih tahu tentang profilnya dan sekaligus memotivasi agar mereka semangat untuk segera naik kelas, ke program usaha-usaha produktif," ujar dia saat diwawancarai wartawan di sela-sela acara.

Apalagi, menurut Saifullah, banyak dari para keluarga penerima manfaat yang masih di usia produktif. "Bagi yang usia produktif, kami dorong agar mereka mau ikut program pemberdayaan. Jadi ini intinya adalah membangun semangat para penerima manfaat," urai dia.

Saifullah mengatakan Kemensos bekerja bersama Pemprov dan pemerintah daerah dalam menjalankan program-programnya. Integrasi program itu menurut dia penting untuk optimalisasi capaian. Kita melakukan integrasi program Kemensos dengan provinsi dan Kota Solo," terang Mensos dalam kunjungan itu.

Dengan bekerja bersama, Saifullah menyatakan program bisa berjalan terarah, terukur dan tepat sasaran. "Saya dengan Pak Wamen keliling berbagai tempat untuk mengembangkan semangat graduasi, supaya keluarga, pendamping, keluarga penerima manfaat, kita semua ini semangat untuk mendorong sekian persen bisa naik kelas setiap tahun," tegas dia.

Melalui implementasi program yang terarah, terukur, terpadu dan berkelanjutan diharapkan angka kemiskinan ekstrem bisa 0 persen pada tahun 2026. "Harapan kita untuk miskin ekstrem 0 persen secepat-cepatnya tahun 2026. Kalau enggak ya harus berjuang lebih konkret pada tahun 2026 bisa 0 persen miskin ekstrem, harus terlaksana," papar dia.

Selain itu, Saifullah melanjutkan angka kemiskinan ditargetkan turun hingga 50 persen pada tahun 2029. "Yang miskin turun bisa sampai 50 persen pada 2029 dengan program program yang ada, dari Pak Prabowo yang peduli wong cilik, serta kepala-kepala daerah baru," tutur dia.