Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Wonogiri
Cair, THR Puluhan Miliar Rupiah Diharapkan Dongkrak Perekonomian Wonogiri
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, WONOGIRI — Para pekerja di Wonogiri yang jumlahnya mencapai 30.010 orang sesuai jadwalnya seharusnya menerima tunjangan hari raya atau THR dari perusahaan tempat mereka bekerja. Sesuai aturan perusahaan wajib membayar THR karyawan paling lambat H-7.
Jika Lebaran jatuh pada 31 Maret, artinya para buruh menerima THR paling lambat Senin (24/3/2025). Dengan asumsi setiap pekerja mendapat satu kali upah setara upah minimum kabupaten (UMK) senilai Rp2,18 juta per orang, maka total uang THR yang dibayarkan kepada 30.010 pekerja mencapai Rp65,4 miliar.
Perputaran uang sebanyak itu diharapkan bakal lebih menggeliatkan putaran ekonomi di Kabupaten Wonogiri. Karena dengan uang THR yang diterima pekerja akan meningkatkan konsumsi rumah tangga selama Lebaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonogiri, Rahmad Iswanto, menerangkan konsumsi rumah tangga saat momen Lebaran biasanya akan meningkat signifikan. Artinya, perputaran ekonomi juga akan meningkat dibandingkan hari-hari biasa.
Namun, peningkatan konsumsi rumah tangga ini juga akan meningkatkan inflasi. Hanya, dia meyakini inflasi pada Maret atau selama Ramadan hingga Lebaran masih terkendali. BPS mencatat pada Februari 2025, tingkat inflasi Wonogiri secara bulanan turun tajam hingga -1,36%. Angka itu memperpanjang deflasi Wonogiri dari bulan sebelumnya yang sebesar -0,30%.
”Kalau kita melihat, beberapa hari terakhir ini sudah banyak warga yang belanja di pasar-pasar. Dampak dari Lebaran ini pasti akan meningkatkan putaran ekonomi,” kata Rahmad saat dihubungi Espos, Minggu (23/3/2025).
Dia menyampaikan peningkatan konsumsi rumah tangga itu juga tak lepas dari THR yang diterima para pekerja di Kabupaten Wonogiri. Perusahaan-perusahaan di Wonogiri sudah mulai mencairkan THR itu kepada pekerja mereka.
Menurut data Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Wonogiri, jumlah pekerja yang bekerja di perusahaan di Wonogiri sebanyak 30.010 orang. Mereka harus mendapatkan THR maksimal H-7 Lebaran.
Komponen THR yakni gaji pokok dan tunjangan jabatan. Jika mengacu pada Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2025 senilai Rp2,18 juta, maka setidaknya THR yang akan dibayarkan perusahaan kepada puluhan ribu pekerja itu senilai total Rp65,4 miliar.
Selain para pekerja di perusahaan, para aparatur sipil negara (ASN) juga turut disebut menyumbang peningkatan putaran ekonomi di Wonogiri hingga puluhan miliar rupiah. Catatan Espos, pada 2024 misalnya, nilai THR yang diberikan kepada para ASN Wonogiri mencapai Rp62,2 miliar.
Kedatangan Perantau
Rahmad melanjutkan para perantau yang pulang ke kampung halaman sedikit banyak juga akan memberikan efek ekonomi yang positif di Kabupaten Wonogiri. Kendati begitu, dia bilang peningkatan putaran ekonomi di daerah ini hanya terjadi secara kondisional, seperti saat Lebaran saja.
“Makanya saya berharap mereka, para perantau yang sukses itu, bisa berinvestasi, menanamkan modalnya di Wonogiri, sehingga akan lebih efektif dalam memberikan dampak yang lebih panjang terhadap ekonomi di Wonogiri,” ungkapnya.
Dia menyampaikan selama dua tahun terakhir ini, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri cenderung turun dan nilainya di bawah 5%. Ini artinya Kabupaten Wonogiri perlu menyerap investasi lebih banyak untuk bisa mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi di atas 5%.
“Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap ekonomi di Wonogiri itu sebesar 71%. Ini terlalu besar, sangat besar. Harusnya kontribusi penanaman modal bisa sampai 30% agar pertumbuhan ekonomi Wonogiri meningkat. Saat ini investasi Wonogiri itu baru berkontribusi 20%,” jelasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Wonogiri, Wiyanto, juga meyakini momen Lebaran yang dibarengi dengan pencairan THR yang diterima puluhan ribu pekerja akan berdampak positif terhadap perekonomian di Kabupaten Wonogiri.
Menurutnya, selama beberapa waktu terakhir ini daya beli masyarakat lesu. “Dengan adanya THR, kami harapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Wiyanto.
Salah satu pekerja di Wonogiri, Amine Kurniawati, mengatakan sebagian besar uang THR yang dia terima dibelanjakan untuk kebutuhan Lebaran seperti camilan, pakaian, dan parsel. Ia hampir tidak menyisakan THR yang diterima untuk menabung.
Meski belum berkeluarga, Amine mengaku tetap berkewajiban membantu orang tua mencukupi kebutuhan rumah untuk Lebaran. “Lagipula hal begini kan setahun sekali, jadi tidak masalah buat saya,” kata Amine.
Sentimen: neutral (0%)