Sentimen
Negatif (100%)
23 Mar 2025 : 10.32
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Bantul, Sleman, Yogyakarta

Kasus: pembunuhan

Sebelum Ditemukan Tinggal Kerangka di Kamar Kekasih, EDP Sempat Cekcok Masalah Bakso Goreng Gosong - Halaman all

23 Mar 2025 : 10.32 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Sebelum Ditemukan Tinggal Kerangka di Kamar Kekasih, EDP Sempat Cekcok Masalah Bakso Goreng Gosong - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap detik-detik pembunuhan yang dilakukan MRR (24) alias Muhammad Rafy Ramadhan pada 25 September 2024 silam.

Rafy membunuh sang kekasih, EDP (23) dengan cara dicekik.

Kasus tersebut baru terungkap pada Kamis, 20 Maret 2025 sore.

Hingga jasad EDP ditemukan tinggal kerangka di kamar Rafy.

Sebelum ditemukan tinggal rangka, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok.

Bahkan perselisihan terjadi hanya karena masalah bakso goreng yang gosong.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.

Insiden tersebut terjadi saat korban sedang menggoreng bakso dan meninggalkan kompor untuk menyapu ruangan.

Di saat yang sama, tersangka sedang mencuci piring.

Melihat bakso yang digoreng gosong, korban marah hingga memukul pelaku.

"Korban sedang menggoreng bakso namun ditinggal menyapu ruangan, di saat yang sama tersangka sedang mencuci piring."

"Namun, bakso yang digoreng gosong," terang Jeffry saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon pada Jumat (21/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Korban sempat melakukan pemukulan dengan menggunakan sapu sebanyak lima kali terhadap pelaku.

Pelaku yang kesal berbalik mencekik leher korban.

"Pelaku berbalik badan lalu mencekik leher korban dengan kedua tangan tersangka."

"Korban mencoba meminta maaf dengan menyimpulkan tangan, namun tidak dilepas oleh tersangka, sehingga korban berusaha mencakar tersangka," ucap Jeffry.

Tersangka semakin kuat mencekik korban hingga sang kekasih terbaring di lantai.

Rafy disebut sempat merasakan nadi korban yang melemah hingga tidak merasakan denyut nadi EDP lagi.

"Wajah korban membiru dan mulutnya mengeluarkan busa. Tangan tersangka yang masih mencekik merasakan nadi korban yang melemah hingga tidak ada denyutnya lagi," terang Jeffry.

"Tubuh korban dibawa ke kamar sisi paling timur atau nomor empat. Sebelumnya, jenazah korban di rumah kos di kampung Dawang, Padukuhan Manding Rt.02, Kalurahan Sabdodadi, Bantul, DI Yogyakarta, sempat ditutup dan dibawa jalan-jalan," ungkap Jeffry.

Setelah dua minggu menyimpan jenazah, bau tak sedap mulai tercium, sehingga pelaku memutuskan untuk pindah tidur ke kontrakan temannya di Condongcatur, Sleman.

"Pada tanggal 7 Desember 2024, tersangka membereskan tempat kejadian dengan cara membuka kamar nomor 3 dan mendapati tubuh korban sudah menjadi kerangka," kata dia.

Jeffry mengatakan, rambut, pakaian, serta barang-barang milik korban dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah berwarna hitam.

Pelaku kemudian membawa kantong tersebut ke kontrakan di Condongcatur, Sleman.

Bahkan, pada 20 Desember 2024, tersangka membawa kantong plastik sampah tersebut ke losmen di Kaliurang, Sleman.

"Dibersihkan kerangkanya lalu membawa kerangka tersebut untuk disimpan di rumahnya korban di Padukuhan Gading Lumbung Rt. 16, Donotirto, Kretek," kata dia.

"Pelaku juga membawa sisa pakaian korban yang dimasukkan ke dalam trash bag dan koper yang tersisa di kontrakan yang beralamat Kampung Dawang, Padukuhan Manding," imbuhnya.

Pelaku membakar berbagai barang yang terkontaminasi jasad korban, termasuk selimut, mantel, kantong plastik, rambut, dokumen, boneka, serta pernak-pernik yang dikenakan korban.

Selama enam bulan menutupi perbuatannya, Rafy berpura-pura menjadi EDP dengan menguasai ponsel korban.

Rafy membalas pesan dari kerabat atau keluarga agar mereka merasa EDP masih hidup.

"Jadi keluarga dan teman-teman korban masih berkomunikasi via pesan, padahal yang membalas adalah pelaku," jelas Jeffry.

Kecurigaan mulai muncul setelah Rafy menggunakan sepeda motor korban namun tak pernah ada yang melihat sosok EDP sejak lama.

Lalu ada laporan mengenai seorang perempuan yang telah lama tak terlihat langsung ditindak jajaran Polsek Bantul dan Polres Bantul.

Jenazah yang diduga EDP ditemukan pada Kamis 20 Maret 2025 pukul 18.00 WIB.

Kerangka masih dilakukan autopsi untuk memastikan kebenaran identitas korban. (*)

(Tribunnews.com/ Siti N) (Kompas.com/ Markus Yuwono)

Sentimen: negatif (100%)