Espos.id, JAKARTA - Bulog telah melakukan penyerapan sebesar lebih dari 400.000 ton gabah setara beras hingga Maret 2025, untuk memastikan cadangan beras pemerintah (CBP). Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq mengatakan bahwa pihaknya rutin melakukan jemput bola dengan turun langsung ke lapangan dalam melakukan pembelian gabah petani.

Marga menekankan pentingnya keterlibatan langsung dengan petani untuk mengatasi berbagai kendala yang mereka hadapi demi kesejahteraan petani dan merasakan manfaat dari kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp6.500 per kg saat ini. Bulog berusaha hadir di tengah-tengah petani untuk memastikan penyerapan gabah berjalan lancar dan petani dapat menikmati hasil yang seharusnya mereka terima, sehingga penyerapan optimal dan memberikan manfaat ke petani.

Lebih lanjut, Marga menyebutkan bahwa penyerapan gabah petani saat ini mengalami peningkatan bila dibandingkan penyerapan pada musim panen sebelumnya. Saat ini bisa mencapai 26.000 ton per hari. 

Terpisah, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengingatkan Perum Bulog untuk memenuhi target penyerapan sebanyak 2 juta ton beras dalam negeri hingga April 2025, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Indonesia. "Karena target Bulog harus menyerap beras sampai akhir April 2025 kira-kira 2 juta ton. Sekarang baru 450 [ribu ton]," kata Zulhas, usai meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak, di halaman Kantor Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/3).

Saat ini, kata dia, bulan Maret tinggal tersisa beberapa hari, sehingga setidaknya penyerapan beras hingga akhir bulan harus mencapai 750.000-800.000 ton. Apabila serapan beras petani oleh Bulog hingga April 2025 mencapai 1 juta-2 juta ton, maka tidak perlu lagi impor beras.